Advetorial : Peduli Pemimpin Belu di Masa Pandemi Covid-19

Bupati dan Wakil Bupati Belu, Willy Lay dan Ose Luan

Belu, Pelopor9.com - Masa pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) belum usai. Berbagai upaya telah dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Belu untuk mencegah wabah Covid-19, penyakit zaman yang berbahaya tersebut. Pemkab Belu di bawah kepemimpinan Bupati, Willybrodus Lay, SH dan Wakil Bupati (Wabup), Drs. J.T Ose Luan memiliki kepedulian yang besar terhadap warganya di masa pandemi Covid-19.

 

Sepanjang masa pandemi Covid-19, Bupati Willy dan Wabup Ose Luan tidak pernah tinggal diam. Dua pemimpin itu berkeliling dari desa ke desa, keluar-masuk kampung untuk kampanye hidup sehat sesuai protokol kesehatan Covid-19. Cara hidup bersih dan sehat, menggunakan masker, cuci tangan pakai sabun, jaga jarak dan menghindari kerumunan terus disuarakan agar masyarakat Kabupaten Belu terhindar dari penyakit zaman, Covid-19.

 

Tak hanya keliling dari desa ke desa dan menyuarakan pola hidup bersih dan sehat serta taat protokol kesehatan Covid-19. Akan tetapi, dua pemimpin itu turun langsung untuk terlibat dalam pembagian berbagai bantuan sosial (bansos) seperti bantuan langsung tunai dana desa (BLT-DD), bantuan sosial tunai (BST), Program Keluarga Harapan (PKH), Perluasan Sembako dan jaring pengaman sosial (JPS) bagi warga yang terdampak wabah Covid-19.

 

Memang rakyat susah, negara hadir. Itulah langkah sekaligus solusi ketika bangsa ini khususnya Belu, daerah perbatasan RI-Timor Leste ketika rakyatnya dihantui kecemasan akibat wabah Covid-19. Dua pemimpin itu tetap “berdiri tegak” untuk memberi solusi dan membantu warganya ketika menghadapi dampak wabah Covid-19. Sehingga, warga Kabupaten Belu masih terhindar dari wabah Covid-19 hingga saat ini. 

 

Jumlah bantuan langsung berupaya uang tidak sedikit, karena mencapai puluhan milyar. Demikian pun, penerima manfaat mencapai ribuan orang. Sesuai data Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Belu, jumlah Kepala Keluarga (KK) penerima BLT-DD  Tahun Anggaran 2020 sebanyak 9.650 KK. Jumlah ini tersebar di 69 desa dan sembilan kecamatan. Total anggaran yang disalurkan mencapai Rp 14, 904 miliar.

 

Jumlah BLT DD, BST, PKH dan JPS tidak sedikit, sehingga untuk memperlancar penyalurannya Bupati Willy dan Wabup Ose Luan turun langsung ke desa-desa. Safari tugas pelayanan itu dilakukan untuk memastikan penyaluran bantuan agar tepat sasaran dan semua warga yang terdampak wabah Covid-19 bisa dilayani.

 

Dalam safari kepedulian di Desa Tohe dan Aitoun Kecamatan Raihat, Kamis (9/7/20), Bupati Willy mengatakan tujuan kehadirannya di Desa Tohe. Di dampingi Wabup Ose Luan, Bupati Willy hadir untuk memastikan penyaluran bantuan kepada 367 KK Desa Tohe dan 133 KK Desa Aitoun.

 

“Jika ada penerima manfaat yang belum tersentuh BLT-DD, Pemerintah Kabupaten Belu telah menyediakan sejumlah anggaran melalui JPS yang sudah ditandatangani dan siap mengcover warga yang belum terima bantuan. Semua warga wajib terima. Meski terlambat, karena masih dilakukan verifikasi,” kata Bupati Willy saat kunjungan di Desa Tohe.

 

Bupati Willy menjelaskan sasaran BLT ditujukan kepada warga yang terkena dampak wabah Covid-19 seperti kehilangan pekerjaan. Bagi warga yang kehilangan pekerjaan atau sulit mencari nafkah karena wabah ini wajib mendapatkan bantuan untuk bertahan hidup. “Sehingga, bantuan yang diterima perlu digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup secara baik,” tambah Bupati Willy sambil mengapresiasi para camat dan kepala desa yang sudah bekerja keras dalam menyiapkan data dan terlibat menyalurkan bantuan kepada warga.

 

Pada kesempatan yang sama, Bupati Willy mengajak warga Desa Tohe dan Desa Aitoun agar tetap memperhatikan pekerjaan harian yang bisa dilaksanakan selama masa pandemi Covid-19. Warga diminta agar tetap menyiapkan lahan untuk ditanami berbagai tanaman yang bernilai ekonomis seperti cabe dan sayur-sayuran guna menunjang pendapatan keluarga. Untuk hal ini, pemerintah desa diharapkan mengajukan permohonan bantuan kepada kelompok-kelompok tani.

 

“Kita bisa bantu pompa air dan benih. Tetapi, tidak boleh simpan di rumah. Kalau ada kelompok tani yang simpan di rumah tidak digunakan untuk kerja, nanti petugas PPL dari Dinas Pertanian ambil kembali. Jadi, begitu dapat bantuan harus segera tanam untuk menjaga ketahanan pangan. Semua masyarakat harus tetap kerja,” tandas Bupati Willy. *

 

(Layanan publikasi ini diterbitkan atas kerjasama Pelopor9.com dengan Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Belu).