Menia, Pelopor9.com - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Nusa Tenggara Timur (NTT), dr. Christian Widodo, mengajak anak muda untuk memilih pasang Orient P. Riwu Kore dan Thobias Uly atau Ie Rai pada Pilkada 9 Desember 2020.

"Kami percaya PSI punya basis yang pasti, yakni anak-anak muda yang idealis, anak-anak muda yang melek teknologi. Itulah basis kami, yang kami kerahkan untuk memenangkan paket IE RAI," kata dr. Christian Widodo, usai berdialog dengan Calon Bupati Sabu Raijua, Orient P. Riwu Kore di Sekretariat Bersama Paket IE RAI, Jumat (20/11/2020).

Dikatakan, PSI memang non seat di lembaga DPRD Sabu Raijua. Namun untuk memenangkan kontestasi Pilkada, kandidat butuh dukungan suara masyarakat, yang didalamnya juga ada kader dan simpatisan dari partai-partai non seat.

"Untuk mendaftar di KPU, calon memang butuh dukungan minimal 20 persen kursi di legislatif. Tapi untuk memenangkan Pemilu, itu sudah soal lain. Bukan lagi soal berapa banyak kursi, tapi berapa banyak suara masyarakat yang memilih,"sambung anggota Komisi V DPRD NTT itu.

Dia menginstruksikan seluruh pengurus, kader dan simpatisan PSI di Kabupaten Sabu Raijua, bergerak dalam satu arah untuk memenangkan pasangan Orient Riwu Kore dan Thobias Uly.

"Kalau ada yang tidak menaati instruksi partai, pasti ada evaluasi dan pasti ada hukuman. Oleh karena itu saya datang ke sini untuk menegaskan kembali kepada mereka semua agar satu hati memenangkan paket IE RAI,"Sebutnya.

Lanjutnya, Paket IE RAI punya spirit untuk membawa perubahan bagi Sabu Raijua. Untuk itu, jika masyarakat menginginkan perubahan, maka Paket IE RAI ada pilihan yang tepat pada 9 Desember mendatang.

"Saya selalu bilang, kalau kita mau mendapatkan hasil yang berbeda, maka kita harus melakukan dengan cara yang berbeda. Hanya orang gila yang menginginkan hasil yang berbeda, tapi melakukannya dengan cara yang sama. Supaya mendapatkan hasil yang berbeda, pilihlah pak Orient dan pak Tobi," ungkapnya.

Dalam pertemuan itu, dr. Chris didampingi Ketua DPD PSI Sabu Raijua, Martinus Nyola dan beberapa kader PSI. (R-1/tim)