Ketua PKK Propinsi NTT, Julie Sutrisno Laiskodat (kanan) menyerahkan Prasasti Desa Model, Foto: Istimewa
Sabu Tengah, Pelopor9.com – Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Propinsi Nusa Tenggara Timur, Julie Sutrisno Laiskodat telah menetapkan desa Loboadju, Kecamatan Sabu Tengah Kabupaten Sabu Raijua sebagai desa percontohan. Satu dari 22 desa model PKK Propinsi NTT.
Menjadi desa model maka harus penuhi segala kriteria termasuk bidang kesehatan. Untuk desa Loboadju bidang kesehatannya perlu pembenahan dan perahatian serius dari Pemerintah Daerah (Pemda) Sabu Raijua (Sarai), khusus Dinas Kesehatan sebagai OPD terkait.
Demikian disampaikan, Rosalin Chamdra dari Pokja 4 PKK propinsi NTT, di hadapan Sekda Sabu Raijua Septenius Bule Logo, para staf ahli, pimpinan OPD dan pengurus PKK tingkat Kabupaten dan Kecamatan. Pada kegiatan Bimtek dan Diskusi Kelompok bersama di desa Loboadju, Sabtu (13/7/19).
Menurutnya, selain sarana prasarana dari 3 Posyandu di desa Loboadju yang belum memadai, juga terdapat kader posyandu dan sudah punya Surat Keputusan (SK) tetapi untuk pengurus posyandu belum ada. Sehingga perlu diperhatikan dengan terbitkannya SK Pengurus posyandu oleh pihak terkait.
“Desa Loboadju ada 3 Posyandu tapi sarana prasana belem memadai jadi harus diperhatiakn dengan serius. SK kader sudah ada tapi SK pengurus posyandu belum ada jdi diperhatikan supaya SK Pengurus ada,”ujarnya
Selaian itu juga, dirinya meminta agar intensifkan sosialisasi kepada para ibu-ibu terkait masalah iva tes (sosialisasi deteksi dini kanker serviks). Masyarakat perlu diberikan kesadaran agar bisa melakukan pemeriksaan mengenai masalah kanker serviks.
“Sosialisasi Iva test supaya masyarakat sadar dan mau diperiksa, selain itu Puskesmas juga harus ada yang bisa periksa Iva Test. Alat-alatnya juga harus lengkap. Ini semua harus menjadi perhatian serius kita bersama. Karena untuk desa model ini, semua fasilitas harus lengkap,”katanya
Selain itu katanya, masalah stunting juga perlu diperhatikan secara serius. Untuk desa Loboadju terdapat 51 orang yang terdampak stunting, karena itu perlu penanganan yang serius untuk meminimalisir masalah stunting di desa Loboadju. Sementara untuk masalah kematian bayi juga masih cukup tinggi di desa Loboadju.
“Angka kematian bayi masih tinggi, jadi nanti PKK Propinsi akan membantu dengan transportasi kepada kader. Memberi perhatian kepada bayi maka akan membantu menurunkan angka kematian bayi,”ujarnya
Sementara Lora Riwu, salah satu Kepala Bidang pada Dinas Kesehatan Sabu Raijua mengatakan bahwa pelayanan posyandu semua sudah memadai sedangkan perlengakapan semua ada, kader lengkap dan pengurus posyandu memang tidak ada.
“Kader itu yang punya SK, tapi yang lain seperti SK Pengurus atau pengelola tidak ada. karena harus sesuai dengan anggaran yang sudah dalam pos anggaran Dinas,”ujarnya.
Sementara untuk stunting yang 51 orang menurutnya tidak ada masalah karena hanya orang saja yang gizi buruk sementara yang lain sehat, (R2/jom).