Bupati dan Wakil Bupati Belu, Willy Lay dan Ose Luan
Belu, Pelopor9.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Belu memperkuat peran partisipasi masyarakat pembangunan dalam pembangunan. Upaya itu dilakukan melalui kunjungan kerja (kunker) ke desa dan kecamatan untuk mengevaluasi dan mengadvokasi peran masyarakat dalam pembangunan dengan melibatkan para pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD).
Dua kali kunker yang dilakukan Bupati Belu, Willybrodus Lay ke Desa Lookeu Kecamatan Tasifeto Barat, Jumat (17/7/20) dan Desa Lutha Rato Kecamatan Lamaknen Selatan, Kamis (23/7/20) Desa Lookeu Kecamatan Tasifeto Barat mempunyai maksud dan tujuan yang sama.
Dalam setiap kunker, Bupati Willy ingin mengetahui kondisi wilayah desa setempat, baik kebutuhan-kebutuhan maupun berbagai masalah dalam pembangunan untuk dicarikan solusinya penyelesaian. Sebenarnya, Pemkab Belu ingin mengetahui masukan, saran dan kritik masyarakat terkait penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan dan pembangunan. Kunker itu bersifat evaluatif terhadap kinerja aparat pemerintah desa dan pemberdayaan masyarakat untuk memberi saran dan masukan untuk pembangunan yang maksimal.
Saat kunjungan di Desa Lookeu, Bupati Willy memotivasi semangat aparat pemerintah desa untuk mengenal dan melaksanakan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) kelembagaan pemerintah desa untuk mendukung pembangunan desa. Penguatan peran aparat desa dan masyarakat desa dilakukan sehubungan dengan dampak wabah Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).
Bupati Willy mengatakan pembangunan di Kabupaten Belu mengalami keterlambatan karena instruksi pemerintah pusat yang mengharuskan Pemkab Belu untuk mengalihkan dana-dana pembangunan guna penanganan dampak Covid-19. Itulah sebabnya, sebagian besar anggaran yang bersumber dari dana desa, APBD Kabupaten, APBD Provinsi dan APBN dialokasikan untuk penanganan dampak wabah Covid-19. Selain itu, alokasi anggaran diperuntukkan untuk pembangunan rumah warga dan pemenuhan kebutuhan dasar.
Pada kesempatan itu Camat Tasifeto Barat, Vinsensius Bere mengatakan penanganan dampak wabah Covid-19 menjadi tanggung jawab bersama. Warga diminta agar mematuhi protokol kesehatan Covid-19 dengan menggunakan masker, jaga jarak, cuci tangan pakai sabun dan menghindari kerumunan.
Sedangkan dalam kunker di Desa Lutha Rato, Bupati Willy mengatakan pemerintah desa terus bekerja keras dalam pengelolaan pemerintahan dan pemerintah desa. Untuk itu, aparat pemerintah desa menggali informasi dan data terkait kebutuhan dan masalah-masalah pembangunan desa.
Dikatakan, pemerintah desa perlu mengetahui bagaimana penyediaan air bersih, jalan dan perumahan dan masalah-masalah di bidang kesehatan, pertanian dan peternakan. Sehingga dicarikan jalan keluar untuk memenuhi kebutuhan yang prioritas.
Kepala Desa Lutha Rato, Agustinus Bere dalam laporan profil desa mengatakan Desa Lutha Rato memiliki enam dusun dengan jumlah penduduk kurang lebih 1.030 jiwa dan 266 KK. Dalam wilayah desa terdapat produk komoditi unggulan desa seperti kopi, kemiri dan Maek Bako (porang). Sedangkan, komoditi pertanian di antaranya jagung dan kacang tanah.
“Tahun ini banyak program pemerintah khususnya di bidang pembangunan yang tidak jalan karena Covid-19. Sehingga, akan diperhatikan supaya dilaksanakan kembali,” kata Agustinus. Terkait jaringan listrik, pihaknya akan bekerja sama dengan PLN Rayon Atambua dan membuat proposal permohonan bantuan untuk diajukan ke instansi terkait untuk keluhan dan kebutuhan baik di bidang pertanian, peternakan dan kesehatan. *
(Layanan publikasi ini diterbitkan atas kerjasama Pelopor9.com dengan Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Belu).