Vaksinasi dari BIN di Sabu Raijua Capai 2.068 orang, Berikut Komentar Para Camat!

Peserta Vaksinasi Sementara Dilayani Petugas, Dipantau Bupati Sabu Raijua dan Aparat Kepolisian

Menia, Pelopor9.com - Badan Intelijen Negera (BIN), selama 3 hari (10, 11 dan 13) Desember 2021 di Kabupaten Sabu Raijua, membantu percepatan vaksinasi, yang difokuskan pada 4 Kecamatan di Sabu daratan, yakni Kecamatan Sabu Barat, Sabu Timur, Sabu Tengah dan Kecamatan Hawu Mehara, dengan capaian target secara keseluruhan 2.068 orang.

 

Kegiatan vaksinasi yang dilaksanakan oleh BIN, tidak hanya antusias masyarakat untuk menerima vaksin. Tetapi juga mendapat dukungan penuh dari Forum Komunkasi Pemerintah Daerah (Forkompimda). Mulai dari Bupati, wakil Bupati, Kapolres, Kapolsek, para camat dan Kepala Desa yang desanya menjadi sasaran vaksinasi tersebut.

 

Bupati Nikodemus Rihi Heke, Wakil Bupati, Yohanis Ullu Kale, Kapolres, AKBP Jacob Seubelen memantau secara langsung kegiatan. Sementara Kapolsek dan dibantu Bhabinkamtibmas, Camat  dibantu aparatur di Kecamatan membantu mobilisasi masyarakatnya. Dengan angkutan yang disediakan BIN, bagi masyarakat yang kesulitan dengan kendaraan ke lokasi vaksin. Ada juga yang datang dengan menggunakan kendaraan pribadi.

 

Dari 4 Kecamatan tersebut, BIN membagikan menjadi 6 titik sasaran vaksinasi. Antaranya, Kecamatan Sabu Timur dan Kecamatan Sabu Tengah, masing-masing berpusat di Kantor Kecamatan. Kecamatan Sabu Barat dibagi dalam 3 titik, di desa Titinalede, Ledekepaka dan Ramedia. Kecamatan Hawu Mehara, berpusat di Desa Pedarro.

 

Untuk jumlah vaksinator pada tiap titik, dibantu oleh vaksinator dari Puskemas setempat, seperti di Kecamatan Sabu Timur dibantu oleh Vaksinator dari Puskesmas Bolou sebanyak 10 orang Tenaga Kesehatan ( Nakes). Kecamatan Sabu Tengah dari Puskesmas Eimadake sebanyak 10 orang Nakes

 

Sementara di Kecamatan Sabu Barat, mendapatkan bantuan dari Puskesmas Seba, dibantu dari RSUD Menia. Untuk desa Titinalede, vaksinatornya dari RSUD Menia sebanyak 18 orang Nakes, di desa Eikepaka dan Ramedia, Vaksinatornya dari Puskesmas Seba, masing-masing 10 orang Nakes.

 

Dari 4 kecamatan yang menjadi sasaran BIN, Kecamatan Hawu Mehara yang hanya dibantu oleh 5 orang Nakes dan dibantu oleh beberapa dari Polres Sabu Raijua.

 

Karena menurut Camat Hawu Mehara, Daniel Logo, bahwa selama pelaksanaan vaksin di kecamatan, baik yang dilakukan Kecamatan, Polri bahkan BIN sendiri, tidak pernah dibantu dengan Nakes dari RSUD Menia.

 

Berikut, rincian Vaksinasi yang dilakulan BIN selama 3 hari di daerah dengan sebutan Daerah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar) ini.

 

Kegiatan vaksinasi di Kantor Camat Sabu Tengah, pada Jumat,(10/12/21) dengan rincian, Pelajar 35 orang, masyarakat 315 Orang. Yang mendapat vaksin jenis Sinovac sebanyak 283 orang. Dosis 1, 110 orang dan Dosis 2, 173 orang. Sementara jenis Astrazeneca sebanyak 67 orang. Dosis 1, 64 orang dan Dosis 2, 2 orang. Jumlah total penerima vaksin di Kecamatan Sabu Tengah sebanyak 329 orang.

 

Di Kantor Desa Ledekepaka dan desa Titinalede, Kecamatan Sabu Barat, pada Sabtu (11/12/21). Pelajar, 65 Orang, masyarakat 444 orang. Dengan rincian, jenis Sinovac 336 orang. Dosis 1, 201 orang, dosis 2, 135 orang. Sementara Astrazeneca 173 orang. Dosis 1, 173 orang dan dosis 2, 0 orang. Total keseluruhan, 509 orang.

 

Di kantor desa Raemadia, Kecamatan Sabu Barat, pada Senin (13/12/21). Pelajar 25 orang, masyarakat 316 Orang. Dengan rincian, jenis Sinovac 275 orang. Dosis 1,44 orang dan dosis 2, 231 orang. Jenis Astrazeneca 66 orang. Dosis 1, 64 orang dan dosis 2, 2 orang. Total keseluruhan di desa Ramedia sebanyak 341 orang.

 

Di kantor Camat Sabu Timur, Senin (13/12/21), Pelajar 35 orang, masyarakat 315 orang. Dengan rincian, jenis Sinovac 283 orang. Dosis 1,110 orang dan dosis 2,173 orang. Jenis Astrazeneca 67 orang. Dosis 1, 64 orang dan dosis 2, 2 orang. Totalnya adalah 350 orang.

 

Sementara di Kantor Desa Pedarro, Kecamatan Hawu Mehara, Senin (13/12/21). Semuanya merupakan masyarakat sebanyak 539 orang. Dengan rincian, jenis Sinovac dan  Astrazeneca merupakan dosis kedua, yakni 44 orang dan 495 orang. Sehingga jumlah total 539 orang.

 

Sebelumnnya diberitakan, Wakil Bupati Sabu Raijua, Yohanis Uly Kale, sangat berterimakasih kepada Badan Intelijen (BIN), yang telah melayani masyarakat Sabu Raijua. Karena kegiatan tersebut, sangat membantu untuk mendukung pencapaian vaksinasi di Sabu Raijua. Dimana targetnya, sebelum natal sudah mencapai 75 persen.

 

Diakuinya, pencapaian vaksisnasi di Sabu Raijua sudah mendekati 50 persen. Dan berharap pada natal tahun ini, masyarakat Sabu Raijua akan merayakan natal dengan suasana seperti biasanya.

 

"Saat ini, kita masih berada pada level 3. Ini yang harus kita genjot untuk turunkan status ini ke level 4 dan kita akan rayakam natan seperti biasa kalau kita sudah capai 75 persen tadi,"katanya.

 

Camat Sabu Tengah, Maxmiliam L. Dally, kegiatan yang dilakukan BIN di Sabu Tengah sangat membantu masyarakat untuk pelayanan vaksinasi. Dan 50 orang dari masing-masing desa yang ikut vaksin dari BIN.

 

"Kita mobilisasi dari 8 desa yang ada. Masing-masing 50 orang, untuk kendaraan dibantu oleh BIN sendiri. Kita dari Kecamatan dan dibantu Bhabinkamtibmas yang gerakan masyarakat untuk hadir,"katanya.

 

Selain masyarakat umum, ada juga siswa dari SMP dan SMA. Kegiatan dibantu oleh Nakes dari Puskesmas Emadake sebanyak 10 orang dan dibagi dalam 2 tim.

 

Menurutnya, untuk Kecamatan Sabu Tengah, hingga tanggal 8 Desember, sudah mencapai 53 persen. Yang sudah melakukan vaksin dosis 1 dan 2 sebanyak 5.926 orang. Puskesmas akan tetap buka pelayanan vaksinasi hingga 17 Desember 2021.

 

"Kita sangat berterimakasih dengan BIN. Sudah membantu kami di Kecamatan untuk mempercepat vaksinasi ini,"katanya lagi.

 

Sementara Camat Sabu Barat, Yulens Koro mengklaim bahwa akan mencapai target. Karena saat ini setiap desa sementara lakukan vaksinasi dan dirinya memantau secara langsung. Ditambah lagi dengan kegiatan vaksinasi yang sudah dilakukan oleh BIN di 3 desa yang ada di Sabu Barat.

 

"Kita Sabu Barat, kira - kira sudah 13 ribu orang yang sudah divaksin, dari target 28 ribu yang harus divaksin. Dan ini sementara kita genjot, jadi saya yakin akan penuhi target itu,"katanya.

 

Sementara Camat Hawu Mehara, Daniel Logo mengaku bahwa dirinya sebagai camat, bersama Kepala Puskesmas Daieko dan Kapolsel Hawu Mehara mempunyai tekad untuk sukseskan program vaksinasi di setiap desa, tetapi terkendala dengan jaringan internet saat Nakes input data ke Pusat. Sehingga dengan inisiatif sendiri membeli telkomsel orbit sebagai salah satu penguat sinyal.

 

"Untuk perlancar kegiatan vaksinasi di wilayah kecamatan Hawu Mehara, saya, Kapolsek dan Kapus beli penguat sinyal supaya bantu para Nakes input data secara online. Kalau tidak begitu maka para Nakes akan kerja dobel dan target kita tiap harinya tidak bisa terealisasi,"ujarnya.

 

Karena menurutnya, banyak desa di Hawu Mehara yang belum di "singgahi" sinyal. Seperti desa Lobohede, Ramedue, Wadumaddi dan masih ada beberapa desa yang ada sinyal tetapi tidak terlalu kuat.

 

"Soal sinyal ini, saya sudah bicara ulang-ulang di tingkat kabupaten dan bahkan saya minta agar pengadaan alat penguat sinyal, telkomsel orbit itu. Tapi sama saja, tidak ada respon sama sekali, jadi kita pikirkan sendiri. Uang pribadi yang kita beli, ini karena kita mau sukseskan vaksinasi ini saja,"tegasnya.

 

Bahkan menurutnya, dirinya meminta bantuan Nakes dari Dinas Kesehatan untuk membantu Nakes di Puskesmas Daieko, Dinas Kesehatan Sabu Raijua tidak pernah menjawabnya. Sehingga, dengan 5 Nakes saja, tiap harinya harus bekerja maksimal mengejar vaksinasi di setiap desa.

 

"Kita hanya 5 Nakes saja, tapi kerja kita maksimal. Nakes kita kerjanya tidak kenal capai lagi. Kita hanya bisa suport mereka dengan makan dan minim dan itu kewajiban kami kalau vaksin ini mau berhasil. Karena mereka bukan robot yang kerjanya tidak pernah kenal lelah,"lanjutnya.

 

Dirinya sangat beterimaksih dengan adanya kegiatan yang sama dilakuka oleh BIN di Kecamatan Hawu Mehara.

 

Sementara Camat Sabu Timur, Ramenius Mangngi Djo juga mengakui bahwa kendala utama tidak hanya pada masyarakat yang belim sadar tentang pentingnya vaksinasi, tetapi juga pada jaringan internet. Dimana Nakes harus bekerja dobel dalam menginput data.

 

"Para Nakes kerjanya dobel, saat vaksinasi berlangsung, mereka input data secara manual. Nanti pulang baru input secara online, karena memang kita ini masih sangat kesulitan dengan jaringan internet,"katanya.

 

Dalam menggerakan masyarakat di kecamatan Sabu Timur. Dirinya memakai Perpres Nomor 14 tahun 2014 tentang pengadaan vaksin dan pelaksanaan vaksinasi. Juga surat edaran bupati tentang pelayanan administrasi dan pelayananan di Kabupaten Sabu Raijua. (R-2)