Alasan Hujan, Aktivitas KBM di SD GMIT Bebae “Diliburkan”, Ketua Yapenkris: Kedepan Dievaluasi

Ketua Yapenkris Adda Hari Sabu Raijua, Frenky F. Palike (kiri) bersama KMJ Gereja GMIT Bebae, Pdt Erlyn Wadu saat masuk ke SD GMIT Bebae, sekolah tidak ada KBM dan semua pintu kelas dan kantor tutup

Menia, pelopor9.com – Sabu Raijua saat ini, memasuki musim hujan sehingga banyak aktivitas, sehingga banyak yang memakai hujan sebagai alasan untuk tidak masuk kerja. Seperti yang terjadi pada SD GMIT Bebae di Kecamatan Sabu Tengah, Rabu (19/1/22).

 

Pantauan media ini, saat Pengurus Yapenkris Adda Hari Sabu Raijua dan romobongan, mendatangi sekolah tersebut untuk mengantarkan bantuan Pendidikan dari Sinode GMIT. Tidak ada satupun pengajar di sekolah, apalagi siswa. Padahal sudah jam jam 10:02 WITA.

 

Bantuan harus diserahkan ke sekolah, maka pengurus meminta bantuan masyarakat sekitar untuk memanggil salah seorang guru terdekat, untuk kembali ke sekolah. Karena, Ketua dan Sekretaris Yapenkris, Frenky F.Paleke dan Yulius Boni Geti  serta Ketua Majelis Jemaat GMIT Bebae, Pdt. Erlyn Wadu sementara menunggu disekolah.

 

Sehingga pada jam 10:45 WITA, Marthen Luther Hau Bale, salah seroang guru di SD tersebut kembali ke sekolah. Menerima bantuan, yang diserahkan langsung oleh Ketua Majelis Jemaat gereja GMIT Bebae, Pdt. Erlyn Wadu. Setelah itu, dirinya pulang bersamaan dengan pengurus Yapenkris.

 

Ketua Yapenkris Adda Hari, Frenky F. Palike, melihat kondisi tersebut merasa kecewa, karena menurutnya tidak ada alsan bagi guru untuk tidak datang sekolah, sekalipun hujan. Karena, masih banyak alternatif bagi guru agar datang sekolah tanpa harus basah karena hujan.

 

“Kondisi begini tidak bisa dibiarkan, karena hujanpun guru harus datang ke sekolah. Ini bukan hari libur sehingga mereka tidak datang sekolah”kesalnya.

 

Menurutnya, alasannya untuk datang tanpa pemberitahuan lebih awal, karena ingin melihat apa yang sebenarnya di sekolah, tanpa harus direkayasa karena pengurus Yapenkris mau kunjungi sekolah dan hasilnya seperti yang terjadi saat ini.

 

“Saya memang tidak ingin ada pemeberitahuan ke sekolah, kalau kami mau datang. Karena saya ingin melihat yang aslinya, bukan karena dibuat-buat. Bisa saja kalau saya blng, kita mau datang, guru-guru sudah datang dan tunggu kita”ujarnya.

 

Kondisi yang terjadi menurutnya, tidak bisa dibiarkan dan akan dievaluasi kedepannya, karena guru punya kewajiban untuk datang sekolah dan harus datang tepat waktu untuk menunggu anak-anak yang datang sekolah.

 

“siswa tidak datang sekolah, bukan alas an bagi guru tidak ke sekolah. Karena guru harus menunggu siswa yang datang sekolah. Jadi harus datang lebih awal, bukan saja karena kepentingan finger supaya uang tambahan mereka tidak dipotong”tegasnya

 

Menurut tetangga sekitar, yang tidak ingin Namanya disebutkan, mengaku bahwa sekitar jam 08:00 Wita, masih ada guru yang datang sekolah, tetapi tidak bertahan lalu pulang. Tetai untuk siswa tidak ada yang datang karena hujan.

 

“Tadi pagi ada guru yang datang, tapi tidak lama langsung pulang. Mungkin karena hujan, karena sekolah juga tidak ada yang datang sekola”ucapnya.

 

 

Marthen Luther Hau Bale, guru SD GMIT Bebae, Ketika ditanya kenapa sekolah diliburkan. Menurutnya, Kepala Sekolah dan Guru sudah pulang karena paginya datang dengan hujan dan basah.

 

“tadi bapak Kepala sekolah dan semua guru sudah datang sekolah tadi pagi. Karena hujan dan semua sudah basah jadi habis finger langsung pulang” jawab Martehn Luther Hau Bale enteng.

 

Katanya lagi, sekolah tidak bisa KBM karena hujan dan juga disaat hujan, sekolah tergenang karena jalan yang baru dikerjakan tidak ada pembuang. Sehingga air yang datang dari bagian utara, tertampung didalam kintal sekolah.

 

“Anak-anak tidak hadir karena hujan dan kalau hujan begini kami sengsara karena didepan sekolah ini, jadi kolam. Dari atas tida ada pembuang, yang kerja jalan kemarin tidak buat pembuang air”katanya.(R-2)