Masalah Teda di Malaka Dipicu Ulah Makelar Birokrasi

Malaka, Pelopor9.com - Masalah pengangkatan tenaga kontrak daerah (Teda) Kabupaten Malaka tahun 2021 dipicu ulah makelar birokrasi. Janji jabatan, tempat tugas dan Teda masih terjadi di masa pemerintahan saat ini. Pencari kerja resah karena tidak diakomodir tim sehingga aksi tutup jalan perkantoran berlangsung terbuka.

 

Warga Laran, Yanti Tey Seran kepada wartawan, Senin (4/4/22) mengatakan dirinya tidak memarahi Bupati dan Wakil Bupati Malaka terkait pengangkatan Teda. Tanpa menyebut nama tim, Yanti, demikian akrab dikenal mengaku marah terhadap tim yang tidak mengakomodir pencari kerja asal Dusun Laran Desa Wehali Kecamatan Malaka Tengah untuk menjadi Teda.

 

Menurutnya, pencari kerja asal Laran perlu diakomodir.

 

"Saya berjuang bukan untuk kepentingan anak-anak saya," ujarnya mengingatkan agar pencari kerja asal Laran diperhatikan sebagai balas budi karena sudah ikhlas menyerahkan lahan yang di atasnya terdapat bangunan kantor Disdukcapil Malaka.

 

Sebelumnya warga Desa Harekakae, Kris Dawa kepada wartawan, pekan lalu mengaku ditelpon seorang pejabat lingkup Setda Malaka untuk diakomodir menjadi Teda. Namun, namanya tidak termuat dalam surat keputusan (SK) pengangkatan Teda Kabupaten Malaka tahun 2022.

 

Dikabarkan, warga Harekakae lain, Paul didatangi seorang pejabat dan meminta anaknya supaya diakomodir menjadi Teda. Permintaan agar anaknya menjadi Teda itu disampaikan agar Paul bisa membantu pejabat itu dalam urusan masalah pidananya. (R2/*).