Salah seorang sopir tangki air yang melayani warga Kota Kupang
Kupang, Pelopor9.c0m - Musim kemarau tahun ini berdampak pada permintaan air bersih di kota Kupang provinsi Nusa Tenggara Timur cukup tinggi. Mobil tangki air bersih yang selama ini melayani warga Kota Kupang, mengalami kewalahan menjawab permintaan air bersih.
"Saya kewalahan penuhi permintaan air bersih sejak memasuki bulan kemarau." Kata Supir Tangki air I Wanter yang selama ini melayani warga kecamatan kelapa Lima Kota Kupang NTT kepada media ini, Selasa (13/10/20).
Menurut pria kelahiran kabupaten Timor Tengah Selatan ini permintaan air bersih di kota Kupang di musim kemarau saat ini meningkat drastis, sebelum musim kemarau permintaan tidak begitu banyak.
"Mulai agustus sampai bulan sekarang, permintaan capai belasan tangki per hari, sebelumnya tidak sampai 10 tangki dalam sehari" katanya.
Tempat pengsisian air di kelurahan Oesapa kecamatan kelapa Lima, menurutnya harus menunggu karena antrian panjang, sehingga permintaan warga banyak yang tidak terlayani.
"Karena untuk isi tangki antrian maka tidak semua terlayani dalam sehari. Beroperasi sampai larut malam juga tetap tidak bisa melayani semua karena diatas dari 10 tangki setiap hari" Tuturnya.
Untuk harga per tangki katanya, tergantung dari jarak tempuh, harga terendah 60 ribu hingga 100 ribu per tangki air.
" Kalau dekat Rp 60 dan agak jauh Rp 70 dan bahkan sampai 100.000 pertangki ." Ungkapnya.
Terpisah sopir tangki lainnya Agus Boiyani, yang sering mengambil air dari kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang mengatakan hal sama, Sebelum musim kemarau cuma 4-6 tangki perhari menjadi 10-15 tangki perhari. Permintaan air bersih meninggkat, mulai bulan September hungga saat ini.
Di akuinya, permintaan terbanyak dari warga Kota Kupamg, namun air di ambil dari kabupaten Kupang, sekali pengisian air harus membayar Rp 10 .000 per tangki. Kemudian dijual kembali dengan harga Rp 60ribu hingga 100ribu dsesuai dengan jarak konsumen.
" Kalau dekat Rp.60.000 pertangki 5000 liter tapi kalau jauh kita sepakat Rp 100.000 pertangki. Jadi penghasilan dimusim kemarau cukup lumayan" Katanya.
Dikisahkannya, untuk melayani permintaan setiap hari, dirinya hars bekerja sampai larut malam dan itu dilaukannya sebgai berkat dan disyukuri.
“Karena banyak maka sampai tengah malam dan keluar pagi hari karena terkadang tidak melayani semua." Katanya.(R-2/tio/soy)