Malaka, Pelopor9.com - Salah satu rencana pelaksanaan program Kementerian Pertahanan RI, Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) Unggul Daerah Perbatasan di bawah kepemimpinan Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto siap dieksekusi dua putera terbaik Kabupaten Malaka, Dr. Simon Nahak, SH, MH dan Louise Lucky Taolin, S.Sos yang akrab dikenal Kim Taolin.

Dua putera terbaik Malaka, Simon Nahak-Kim Taolin tidak tanggng-tanggung mendukung salah satu program Menhan Prabowo, Peningkatan SDM Unggul Daerah Perbatasan di bawah kendali Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

Simon Nahak-Kim Taolin dengan tegas menyatakan sikap karena kecintaan terhadap tanah kelahiran dan masyarakat Malaka yang senantiasa mengharapkan perubahan dan kemajuan di daerah yang berbatasan langsung dengan Timor Leste, beranda terdepan NKRI.

"Kami sangat apresiasi program Kementerian Pertahanan itu. Karena sebagai daerah perbatasan, kita sangat butuh peningkatan SDM unggul sehingga kita siapkan lahan seluas satu hektar untuk realisasi program tersebut," kata Simon kepada wartawan via pesan whatsApp dari ponselnya, Senin (13/7/20).

Simon Nahak-Kim Taolin berharap agar rencana program Kemenhan RI di daerah perbatasan khususnya Kabupaten Malaka segera direalisir.

 "Kami dengan masyarakat akan bersurat ke kementerian. Bersama tokoh dan masyarakat adat setempat, kami serahkan lahan dalam pernyataan resmi. Sehingga, ke depan bisa dibangun sekolah untuk terciptanya generasi unggul yang siap mengabdikan diri bagi daerah dan negara," tandas Simon.

Informasi yang dihimpun, berbagai program pembangunan kementerian dalam masa kepemimpinan Presiden Jokowi perlu disambut untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat yang mendiami wilayah perbatasan RI-Timor Leste.

Itulah sebabnya, Simon Nahak-Kim Taolin sebagai putera Malaka cepat merespon agar program Kemenhan terwujud di Kabupaten Malaka karena belum ada pihak yang siap mengeksekusi program Kemenhan di Kabupaten Malaka.

Padahal, Menhan Prabowo sudah mengutus Tim Pokja Kemenhan, Mayjend TNI Nugroho Sulistyo Budi untuk bertemu Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT. Pertemuan dengan Pemprov NTT yang berlangsung, Rabu (3/6/20) itu mendiskusikan program Kementerian Pertahanan RI yang akan mendirikan dua lembaga pendidikan di perbatasan RI dan Timor Leste masing-masing sekolah menengah kejuruan (SMK) dan Politeknik Unggulan. (R-1/ans)