Orient P. Riwu Kore, Foto: Is
Raijua, Pelopor9.com - Terbentuknya Otonomi Daerah Baru (DOB) Sabu Raijua, salah satunya bertujuan mendekatkan pelayanan bagi masyarakat. Namun kenyataannya masih jauh dari harapan, pelayanan kemasyarakatan kadang mengecewakan.
Karena itu, Pasangan calon bupati dan wakil bupati Sabu Raijua, Orient P. Riwu Kore dan Thobias Uly, jika dipercaya oleh masyarakat jadi bupati dan wakil bupati, akan lakukan reformasi birokrasi pemerintahan sehingga pelayanan bisa maksimal kepada masyarakat.
"Kita ingin masyarakat dapat pelayanan prima dari setiap Dinas karena masyarakat adalah bos jadi harus dilayani dengan baik, tidak boleh kecewakan masyarakat,"ucapnya.
Ditegaskannya, ASN yang bekerja disetiap kantor pemerintahan, sudah digaji untuk layani masyarakat. Dan apabila tidak memberikan pelayanan yang maksimal maka akan dievaluasi.
"Pegawai sudah dibayar untuk melayani masyarakat, kalau kerjanya main-main kita akan evaluasi, kalau masyarakat percayakan kami pimpin Sabu Raijua,"kata Ama Riko sapaan, Orient P. Riwu Kore.
Sementara, Calon wakil bupati Sabu Raijua, Thobias Uly, mengatakan bahwa reformasi birokasi mulai dari desa sehingga nantinya tidak ada lagi diskriminasi bagi warga yang membutuhkan pelayanan.
"Kita akan mulai dari tingkat desa, karena pelayanan itu mulai dari desa. Kita ingin memastikan tidak ada diskriminasi yang dilakukan oleh pelayan public,"tegasnya.
Nopa Lay, warga Kolorae meminta agar Raijua diperlakukan khusus untuk dinas kependudukan. Karena untuk mengurus KTP saja menghabiskan anggaran lebih dari 500 ribu karena harus urus di Kabupaten.
"Kami minta supaya kantor cabang Dinas Kependudukan di Raijua, karena untuk utur KTP saja harus ke Seba, biaya perahu, makan minum di sana, itu hanya mau urus saja, nanti lagi Kami harus kembali cek apakah sudah bisa diambil apa belum, jadi hitung-hitung tidak bisa hanya modal 50ribu supaya dapat KTP,"jelasnya. (R-2)