Jelang Pilkada Sabu Raijua 2020, Bupati Minta Tidak Sebar Isu Negatif

Nikodemus Rihi Heke

Menia, Pelopor9.com – Proses dan tahapan Pilkada Sabu Raijua tahun 2020 akan dimulai pada bulan September 2019. Semua pihak diminta mengawal secara bersama seluruh tahapan. Pelaksanaannya bisa berjalan secara baik dan santun, agar tidak terjadi gesekan-gesekan yang akan merusak hubungan persaudaraan.

 

Hal ini disampaikan Bupati Sabu Raijua, Nikodemus Rihi Heke dalam pidato pada HUT RI ke 74 tingkat Kabupaten Sabu Raijua, yang dilaksanakan di kantor Bupati, Sabtu (17/8/19).

 

Dirinya meminta agar para kandidat, tim pemenangan ciptakan kondisi dan situasi yang kondusif. Khusus dalam sosialisasi agar tidak menebar isu negatif terhadap lawan politik, karena jika dilakukan secara terus menerus dapat  membunuh karakter serta bisa berdampak hukum.

 

“Masyarakat sebagai konstituen bukannya menjadi melek politik tetapi akan menjadi buta politik dan ini kita kehendaki,”ujarnya.

 

Diakuinya, politik itu keras maka kandidat dan tim harus siap untuk menang dan juga siap untuk kalah. Kata dia, kampanye untuk merebut hati rakyat dengan menuai ide, inovasi dan program unggulan sehingga rakyat semakin yakin bahwa figur yang ditawarkan bisa membawa perubahan bagi masyarakat dan daerah.

 

“Kita tidak bisa menjadi pemenang dengan cara menipu di sini (Sabu Raijua) dan merusak di bagian sana. Politik itu suci karena politik harus bisa menerangi sekaligus bisa menggarami,”tuturnya.

 

Untuk diketahui bahwa di media sosial (medsos) sudah muncul beberapa nama calon kandidat Bupati dan wakil bupati Sabu Raijua, diantara yang muncul di medsos anatara lain, Orient Riwu Kore, Piter Djami Rebo, Bernad Tanya, Takem Radja Pono, Nikodemus Rihi Heke dan Cornelis Here Wila. 

 

Sementara yang sudah mendeklarasikan diri siap maju dalam Pilkada baru Pasangan Takem Radja Pono - Herman Hegi Radja Haba. Akan tetapi semuanya belum mempunyai kendaraan yang pasti.

 

Untuk perolehan kursi di DPRD Sabu Raijua, periode 2019-2024 yakni PDIP 5 kursi, Golkar 3 kursi, Nasdem 3 kursi, Demokrat 3 kursi, Hanura 2 kursi, PKB 2 kursi, Perindo dan Gerindra masing-masing 1 kursi. (R-2/fwd).