Suasana Pantau Harga, Foto: PKP
Kupang, Pelopor9.com - Menjelang Hari Raya Natal, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Kupang melakukan pemantauan ketersediaan stok dan kenaikan harga sembilan bahan pokok (sembako) pada distributor dan pasar tradisional di Kota Kupang, Kamis (17/12).
Wakil Wali Kota Kupang, dr. Hermanus Man memimpin langsung pemantauan tersebut bersama Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, I Nyoman Ariawan Atmaja, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Kupang , Djidja Kadiwanu, SE,
serta perwakilan dari perangkat daerah lainnya yang tergabung dalam TPID seperti Bulog, Angkasa Pura, Satgas Pangan Provinsi NTT, Badan Pusat Statistik (BPS), Direktur Keuangan PD Pasar, Kretisana Jagi, S.E., M.Si, Direktur Pemasaran PD Pasar, Maksi Nomlene, S.H., M.H.,
Kepala Bagian Ekonomi dan Pembangunan Setda Kota Kupang, Muhammad Khairil, SSTP, M.Si, serta Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan, Ernest Ludji, S.STP, M.Si.
Pemantauan diawali dari gudang distributor CV Sumber Cipta yang terletak di Kelurahan Namosain, Kecamatan Alak. Wawali dan TPID disambut langsung oleh Direktur CV Sumber Cipta, Fernando Gontai yang memastikan stok sembako yang ada pada mereka cukup aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Kupang hingga tiga bulan ke depan.
Rombongan juga berkesempatan meninjau langsung gudang persediaan beras, gula dan tepung terigu milik CV Sumber Cipta tersebut.
Setelah memantau ketersediaan stok pada distributor, rombongan beranjak menuju Pasar Kasih Naikoten I untuk memantau kenaikan harga sembako jelang Hari Raya Natal.
Beberapa pedagang diwawancarai untuk mengetahui perkembangan harga sembako seperti daging ayam, daging sapi dan bumbu dapur.
Dalam kesempatan tersebut juga, Wawali melalui pengeras suara memberikan imbauan kepada seluruh pengguna pasar baik pembeli maupun penjual untuk mematuhi protokol kesehatan terutama memakai masker.
Dalam imbauan tersebut Wawali menyampaikan jika tidak ditaati maka Pemkot Kupang akan mengambil langkah tegas untuk menutup sementara pasar tersebut demi alasan kesehatan warga.
Dari hasil pantauan tersebut diketahui bahwa stok sembako untuk Kota Kupang pada distributor masih aman untuk beberapa bulan ke depan. Sementara di pasar terjadi kenaikan harga yang cukup mencolok terutama pada beberapa bahan makanan seperti daging.
Untuk itu Wawali mengajak semua unsur yang tergabung dalam TPID untuk bersama-sama menekan laju inflasi di Kota Kupang sesuai tupoksi masing-masing. Baik yang menyediakan stok, yang berperan dalam distribusi maupun yang melakukan jual-beli.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, I Nyoman Ariawan Atmaja pada kesempatan yang sama menjelaskan inflasi di Kota Kupang per November 2020 lalu sebesar 0,22 persen masih dalam taraf wajar. Kenaikan harga menjelang hari raya seperti saat ini merupakan bagian dari dinamika pasar. (R-1/ Pkp_ans)