Foto
Sebowuli, Pelopor9.com - Para perantau asal Desa Sebowuli, Kecamatan Inerie, Kabupaten Ngada, Provinsi Nusa Tenggara Timur yang tergabung dalam Komunitas Perantau Asal Desa Sebowuli (KOMPAS) tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan luar negeri melakukan pertemuan secara virtual melalui aplikasi Zoom Meeting, pada Minggu (24/01/2021) pukul 15.00 WITA.
Pertemuan virtual ini membahas tentang potensi dan peluang dalam memajukan Desa Sebowuli, membedah masalah, dan tantangan yang dihadapi Desa Sebowuli. Dari hasil pembahasan yang ada, seluruh ide-ide atau gagasan direkomendasikan sebagai kontribusi para perantau terhadap desa.
Rilis yang diterima media ini, para perantau asal Desa Sebowuli yang sporadis berada di seluruh tanah air dan luar negeri melakukan perkenalan secara singkat. Dan penuh kekeluargaan sekalipun secara daering.
Hal ini terjadi berkat kerja keras para penjaga gawang “Chanel Youtube Akar Rumput” yang berada di Kupang seperti Bernard Gapi, Damianus Loni, Berno Gisi, dan John Reo.
Amatus Botha, salah satu perantau asal Desa Sebowuli yang ada di Kota Kupang, mengaku senang walaupun dibatasi jarak namun tetap dekat di hati karena saat ini sudah ada aplikasi modern yang sangat membantu pertemuan ini.
“Saya senang dan bangga. Walaupun kita masing-masing berada di tempat yang jauh dan berbeda, kita masih bisa bersua walaupun hanya dalam aplikasi Zoom ini. Saat ini juga masa Pandemi Covid-19, jadi kita harus tetap menjaga kesehatan, menjaga jarak, dan tetap memakai masker”akata dia
Menurutnya pertemuan tersebut menjadi “loka tua mata api”secara online (tempat pertemuan untuk mencari hikmat dan kebijaksanaan),” ungkap Amatus
Hal senada disampaikan pula oleh Marsi Bhara, Epi Sina, Servas Bupu, Hendro Sadi, Wempi Sugi, dan yang lainnya yang berada di Papua, Bali, Jakarta, Kupang, Malaysia, Kalimantan, serta Jawa.
Menurut para perantau tersebut, pertemuan kali ini terjadi pertama kali secara online dan mendekatkan satu sama lain untuk membangun Desa Sebowuli yang dicintai. Oleh karena itu, mereka berharap supaya pertemuan serupa terus dilakukan dan hal-hal yang menjadi poin-poin penting harus dilaksanakan oleh semua pihak.
Pertemuan yang memakan waktu hampir satu setengah jam ini menghasilkan 2 hal penting dan merekomendasikan gagasan, usul dan saran. Dari pertemuan yang terjadi ini, Komunitas Perantau Asal Desa Sebowuli bersepakat mendukung dengan memberikan kontribusi nyata bagi kebutuhan-kebutuhan di Desa Sebowuli yang tidak diakomodir melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes).
Sementara Kepala Desa Sebowuli, Marselinus Niki, saat dihubungi Wartawan, Minggu (24/01/2021) malam, mengatakan bahwa dirinya sangat bangga dengan gebrakan yang dilakukan oleh para perantau asal Desa Sebowuli yang tersebar di seluruh Indonesia maupun di luar negeri.
“Saya merasa senang dan bangga. Saya juga mengapresiasi virtual meeting terkait pembangunan Desa Sebowuli. Selama ini kami menyadari masih memiliki kekurangan”kata dia
Dirinya menyambut baik kehadiran perantau, yang ingin berkontribusi untuk desa, melalui materi dan pikiran yang baik. Desa Sebowuli adalah rumah bersama, dirinya miliki teman-teman perantau yang sikap antusias yang tinggi.
Dijelaskannya, untuk program pariwisata baru dimulai dan tetap meminta dukungan, masukkan dari semua pihak untuk perbaikan.
Disampaikan, jumlah penduduk Desa Sebowuli 224 KK termasuk yang keluar merantau ke Malaysia dan Kalimantan. mbangun kampung kita tercinta,” tutup Seli.
Hadir dalam pertemuan virtual ini selain para perantau, hadir pula para sesepuh asal Desa Sebowuli yang berada di Papua, Kupang, dan Bali. Sedangkan dari Desa Sebowuli sendiri, hadir Kepala Desa Sebowuli, Marselinus Niki, didampingi Ketua BPD Sebowuli, Tony Neru. (fwl/R-2)