Pemegang Kartu Nelayan Aktif di Sabu Raijua bisa Terima Bantuan Dampak Seroja

Perahu yang Rusak saat Badai Seroja

Menia, Pelopor9.com - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sabu Raijua (Sarai), sementara melakukan pendataan terhadap para petani rumput laut dan nelayan yang terdampak badai Seroja. Khusus para nelayan yang mempunyai kartu nelayan akan mendapatkan bantuan asuransi, bagi kartu nelayan yang masih aktif.

 

"Kita sementara data nelayan dan petani rumput laut yang terdampak Seroja. Bagi nelayan yang kartunya masih aktif, kita akan bantu untuk proses untuk dapat asuransi,"Demikian pernyataan Kepada DKP Sabu Raijua, Charles Meyok kepada media ini di Posko Bencana Kabupaten beberapa hari lalu.

 

Diakuinya, Dinas telah membantu nelayan untuk dapatkan kartu nelayan, sesuai dengan jumlah jatah bagi Sabu Raijua. Dan mendapatkan subsidi dari Pemerintah selama setahun. Tahun berikutnya menjadi kewajiban pemilik kartu untuk membayar asuransi.

 

 

"Ada kelemahan di kita selama ini, ada kartu nelayan tapi tidak bayar asuransi. Ini  yang sulit akan dapat bantuan,"kata dia.

 

Ditambahkannya, setelah didata maka Dinas akan dikirim ke Propinsi NTT dan Pusat, namun dirinya tidak bisa memastikan akan mendapatkan bantuan atau tidak. Tetapi Dinas Kabupaten akan pertimbangkan sesuai anggaran APBD II.

 

"Kita akan kirim data setelah semua didata baik petani rumput laut maupun nelayan ke Propinsi dan Pusat, semoga kita dapat bantuan,"pintanya.

 

Dijelaskannya, anggaran APBD hasil musrenbang untuk 34 kelompok rumput laut, akan dipertimbangkan dengan dampak yang ada saat ini (Seroja) untuk petani rumput laut lainnya.

 

"Anggaran APBD II dari Dinas Kelautan dan Perikanan hasil musrenbang, akan pertimbangkan dengan dampak sekarang. Jadi bisa diberikan kepada semua tapi anggaran terbatas,"tutupnya.

 

Magga Dohi salah seorang nelayan di desa Ballu, Kecamatan Raijua mengaku bahwa dirinya punya kartu nelayan tapi karena tidak tahu manfaatnya selama ini. Sehingga tidak pernah membayar asuransi kartu nelayan.

 

"Saya punya kartu nelayan yang dikasih dari Dinas, tapi tidak pernah sampaikan bahwa kami harus bayar asuransi setiap tahunnya,"ucapnya.

 

Dirinya mengakui, badai Seroja kemarin merusak perahu miliknya dan bahkan tidak bisa diperbaiki lagi. Karena itu, dirinya tidak bisa melaut sebagaimana biasanya. Berharap bisa mendapat bantuan dari pemerintah.

 

"Perahu yang pakai sehari - hari untuk melaut cari nafkah, rusak total. Tidak bisa digunakan. Saya harap bisa dapat bantuan, sekalipun kartu nelayan tidak aktif,"ujarnya.

 

Senada, nelayan lainnya, Hosea Ferdinand Boni Geti mengaku, kartu nelayan yang dimiliki tidak aktif karena tidak tahu cari mempergunakannya selama ini. Penyuluh perikanan yang menyerahkan kartu, tidak menjelaskan manfaat, hak dan kewajiban sebagai penerima.

 

"Selama ini kita terima kartu, tidak tau bagaimana manfaat. Sekarang baru kita tau manfaat, jadi kita akan aktifkan kartu sesuai aturan,"ucapnya. (R-2).