Sejak 48 Tahun Dibangun Kapela Stasi Bateti di Malaka Baru Dikunjungi Bupati Simon

Romo Frans Naikofi Projo

Malaka, Pelopor9.com - Rumah ibadah Kapela Stasi Bateti Paroki Santo Yohanes Baptista Besikama di Kabupaten Malaka dibangun semasa almarhum pastor berkebangsaan Belanda, Pater Brumelhuis, SVD sejak 48 tahun lalu. Akan tetapi, baru dikunjungi Bupati Malaka, Dr. Simon Nahak, SH, MH tatkala pekerjaan bangunan baru kapela tersebut dikerjakan saat ini.

 

Disaksikan, Bupati Simon berkunjung ke Stasi Bateti dalam rangka meninjau pekerjaan bangunan baru Kapela Bateti, Jumat (2/2/21). Kehadiran Bupati Simon disambut umat Stasi Bateti dengan senyuman, canda-tawa dan tegur sapa. Entah apa alasannya, sehingga umat Stasi Bateti begitu antusias menyambut pemimpinnya.

 

Ketua Panitia Pembangunan Kapela Baru Stasi Bateti, Agustinus Nahak kepada wartawan, Minggu (4/7/21) mengatakan baru kali ini seorang kepala daerah datang dan mengunjungi umat dalam rangka meninjau pekerjaan bangunan kapela Stasi Bateti setelah kilas balik sejak 48 tahun lalu dibangun dalam masa bakti almarhum Pater Brumelhuis, SVD sebagai Pastor Paroki Besikama.

 

Ketua Panitia Pembangunan Kapela Baru Stasi Bateti, Agustinus Nahak Dikatakan, pembangunan kapela baru Stasi Bateti dikerjakan dengan kemampuan swadaya umat dan donasi berbagai pihak. "Hari ini, kami terima kunjungan pak bupati. Kami senang sekali. Kalau saya tidak salah, baru kali ini kami dikunjungi pak bupati setelah kapela ini dibangun 48 tahun yang lalu," tandas Agustinus.

 

Tentunya, kata Agustinus bersama Pastor Paroki Besikama, Pastor Stasi Bateti dan umat sangat bangga dan senang atas kehadiran Bupati Malaka karena memberi semangat dan motivasi supaya pekerjaan bangunan kapela diselesaikan secepatnya. "Terima kasih, untuk pak bupati karena sudah hadir," ujarnya.

 

Dijelaskan, pekerjaan bangunan kapela sudah mencapai 35 proses dengan kekuatan swadaya umat dan partisipasi pihak lain baik sumbangan pemikiran, tenaga maupun materi. Dukungan dan donasi terus mengalir, sehingga waktu pekerjaan dipadatkan agar diselesaikan secepatnya.

 

"Kita bagi jadwal kerja sesuai KUB (Kelompok Umat Basis) di tiga desa yakni Desa Loofoun, Rabasa dan Rabasa Haerain secara bergantian. Awalnya, KUB-KUB bekerja dalam dua hari dalam seminggu. Tapi, sekarang, kita padatkan selama hari kerja selain Hari Minggu. Karena, material dan sumbangan selalu tersedia," lanjut Agustinus ketika dihubungi wartawan, Minggu (4/7/21).

 

Sebelumnya dilansir, Pastor Pelayan Stasi Bateti, Romo Frans Naikofi Projo mengapresiasi kunjungan Bupati Simon dalam rangka meninjau pekerjaan bangunan kapela tersebut. Kehadiran Bupati Malaka mencerminkan sosok pemimpin yang melayani dan memberi dari hati tanpa menuntut adanya pujian dan penghargaan.

 

Menurut Romo Frans, sikap Bupati Malaka dinilai sebagai tindakan yang tepat karena bukan saja berbuat baik kepada sesama umat, melainkan juga mempersembahkan yang terbaik kepada Tuhan. Bupati Simon menunjukkan keterbukaan sikapnya terhadap pembangunan iman umat Gereja Katolik khususnya dan para pemeluk agama lain pada umumnya. (R-1/ans)