Malaka, Ppelopor9.com - Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Malaka segera mengeksekusi Kartu Malaka Cerdas, salah satu program prioritas kepemimpinan Bupati, Dr. Simon Nahak, SH, MH dan Wakil Bupati (Wabup), Louise Lucky Taolin, S. Sos yang akrab dikenal Kim Taolin. Kartu Malaka Cerdas diperuntukkan kepada pelajar dan mahasiswa yang memiliki latar belakang kehidupan ekonomi rendah dan mahasiswa yang menyelesaikan tugas akhir di masa pandemi Covid-19. 

Kepala BPKAD, Aloysius Werang, SH, MH ketika ditemui wartawan usai apel kenderaan dan penandatanganan Pakta Integritas penyerahan aset daerah di Lapangan Umum Betun, Selasa (6/7/21) mengatakan 500 Kartu Malaka Cerdas segera diberikan kepada para mahasiswa yang sudah diverifikasi untuk menerima bantuan dana di masa pandemi Covid-19. 

Dikatakan, penyerahan bantuan dana kepada mahasiswa yang menyelesaikan tugas akhir di masa pandemi Covid-19 secara simbolis sudah dilakukan Bupati Simon dan Wabup Kim Taolin beberapa waktu lalu. "Kita akan serahkan Kartu Malaka Cerdas kepada 500 mahasiswa dalam waktu dekat," ujar Kaban Aloysius.

Menurutnya, bantuan dana tersebut diterimakan kepada para mahasiswa saat ini. Ke depan, jika ada penambahan anggaran maka akan dilaksanakan di waktu-waktu mendatang karena Kartu Malaka Cerdas menjadi salah satu program prioritas Bupati dan Wabup Malaka.  "Dari jumlah, Pemda ingin tambahkan, nanti kita lihat di anggaran perubahan," tandasnya. 

Dilansir sebelumnya, Bupati Simon dan Wabup Kim Taolin sudah menyerahkan bantuan dana kepada mahasiswa yang menyelesaikan tugas akhir di masa pandemi Covid Covid-19, beberapa waktu lalu. Bantuan dana tersebut direalisasikan kepada mahasiswa yang sudah diseleksi dokumennya berdasarkan persyaratan dokumen yang sudah diumumkan berdasarkan klasifikasi. 

Bansos itu diberikan kepada mahasiswa yang menyelesaikan tugas akhir dengan klasifikasi Strata-1 (sarjana) dengan jumlah Rp 5 juta dan mahasiswa diploma sebanyak Rp 2, 5 juta. Program Kartu Malaka Cerdas dilaksanakan untuk membantu siswa dan mahasiswa Malaka yang menyelesaikan pendidikan pada jenjang menengah dan perguruan tinggi dengan latar belakang kehidupan keluarga berpenghasilan rendah. (R-/ans)