Debit Air di Belu Menurun Berdampak Kekeringan

Bupati Belu, Willybrodus Lay (dua kanan) usai pembukaan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat di Desa Derokfaturene Kecamatan Tasifeto Barat

Belu, Pelopor9.com - Hampir sebagian besar sumber mata air di wilayah Kabupaten Belu menurun. Masyarakat mulai kesulitan memperoleh air bersih akibat dampak kekeringan.

 

Demikian disampaikan Bupati Belu, Willybrodus Lay kepada wartawan di Atambua, Selasa (26/8/19). 

 

Menurutnta, sumber-sumber mata air mengering karena ketika memasuki musim kemarau. Kondisi ini tidak hanya di alami masyarakat Kabupaten Belu. Namun, wilayah Provinsi NTT secara keseluruhan juga mengalami kondisi serupa.

 

Kondisi ini menjadi perhatian pemerintah untuk memanfaatkan sumber mata air dengan debit air yang cukup secara maksimal. 

 

Dijelaskan, warga Kota Atambua dan sekitarnya menaruh harapan kepada sumber mata air Tirta. Namun, debit airnya menurun akibat ancaman kekeringan sehingga warga mengalami kesulitan memperoleh air bersih. 

 

Atas kondisi ini, kata Bupati Willy pemerintah mengoptimalkan beberapa sumber mata air di antaranya sumber mata air Lahurus, Molus Oan dan Weoe. 

 

Sementara, pada acara pembukaan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) di Desa Derokfaturene Kecamatan Tasifeto Barat, pekan lalu, Bupati Willy mengatakan musim kemarau terjadi di wilayah Kabupaten Belu pada bulan Agustus hingga akhir November. 

 

Selama musim kemarau, wilayah Kabupaten Belu terancam kekeringan. 

 

Bupati Willy menyampaikan permohonan maaf, jika pelayanan air bersih belum merata dan mengharapkan masyarakat agar memberi informasi tentang sumber air yang bisa dimaksimalkan untuk pelayanan air bersih kepada masyarakat. 

 

"Misalnya sumber air Weutu. Kita dapatkan informasi masyarakat, sehingga kita gali dan telah dimanfaatkan untuk melayani kebutuhan air bersih bagi warga di Raimaten dan Tenu Bot yang jumlah 200 sampai 300 KK," katanya.

 

Sebelumnya diberikatan, Bupati Wily mengatakan kehadiran dua bendungan yakni Rotiklot dan Welikis akan menjamin pemenuhan air bersih bagi masyarakat ke depan. 

 

Pembangunan Bendungan Welikis di Desa Derokfaturene sementara dalam proses perencanaan dan kegiatan awal pembangunan fisik. Bendungan dengan kapasitas 10 kali lebih besar dari Bendungan Rotiklot akan menjawab kebutuhan air bersih. 

 

"Ke depan, warga Kabupaten Belu tidak akan kesulitan air bersih lagi,"ujarnya. (R-1/ans).