Di Balik Aksi GEMMA Mahasiswa-Pemkab Malaka Komit Berantas KKN

Akademisi Kelompok Diaspora Jakarta, Benyamin Mali

Malaka, Pelopor9.com - Gerakan Mahasiswa Malaka Kefamenanu menggelar aksi damai dalam masa 100 Hari Kerja kepemimpinan Bupati Malaka, Dr. Simon Nahak, SH, MH dan Wakil Bupati (Wabup), Louise Lucky Taolin, S. Sos yang akrab dikenal Kim Taolin. Aksi itu mewujudkan komitmen mahasiswa dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malaka dalam memberantas korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).

 

Tokoh masyarakat Kecamatan Kobalima, Thomas Seran kepada wartawan, Senin (16/8/21) mengatakan aksi damai GEMMA dinilai sebagai hal yang wajar dalam menyampaikan pikiran dan pendapat di hadapan publik. Pikiran dan pendapat menjadi hal positif untuk pembangunan Malaka umumnya dan pemberantasan KKN pada khususnya.

 

Dikatakan, aksi tersebut memberi pertanda adanya nuansa dan sikap keterbukaan terhadap pengelolaan pemerintahan dan pembangunan dalam rangka memberikan masukan kepada Program 100 Hari Kerja masa pemerintahan Bupati Simon dan Wabup Kim Taolin. "Untuk aksi mahasiswa hari ini, kita melihat elemen mahasiswa juga terlibat dan komit dalam berantas KKN di Malaka," kata Thomas.

 

Akademisi Kelompok Diaspora Jakarta, Benyamin Mali ketika dihubungi wartawan, Senin (16/8/21) petang mengatakan masa 100 Hari Kerja Bupati dan Wabup Malaka belum selesai. Kepemimpinan saat ini begitu unggul dalam kerja pemerintahan dan pembangunan. Program 100 Hari Kerja difokuskan pada audit keuangan dan kinerja tanpa mengabaikan persiapan-persiapan dalam menyukseskan program-program prioritas ke depan.

 

"Program audit, agenda tunggal untuk sikapi masa lalu yang sementara diselesaikan. Dan kita juga patut apresiasi karena di masa kerja 100 hari, bupati dan wakil bupati curi star dengan melakukan persiapan untuk melaksanakan program-program prioriras lain," kata Benyamin via telpon selulernya.

 

Artinya, kata Benyamin pemerintahan sekarang tidak hanya berpikir dan menyikapi masalah lalu dalam masa 100 hari kerja. Akan tetapi, sementara memanfaatkan masa kerja 100 hari itu untuk melakukan persiapan-persiapan dalam menyukseskan program-program prioritas ke depan. (R-1/ans)