Kemendes PDTT Bantu Warga Malaka di Masa Pandemi Covid-19

Plt Kadis Lingkungan Hidup Kabupaten Malaka, Gabriel Meni Tae Menyerahkan Sarana Penanaman Mangrove Sambil Mengajak Warga Taat Prokes Covid-19

Malaka, Pelopor9.com - Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) membantu warga Kabupaten Malaka di tengah masa pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Kegiatan vokasi penanaman mangrove yang dilaksanakan beberapa kelompok masyarakat pesisir pantai di Kabupaten Malaka dengan jenis kegiatan padat karya tunai desa bertujuan memberdayakan masyarakat dalam meningkatkan kehidupan ekonomi.

 

Pelaksana Tugas (Plt) Kadis Lingkungan Hidup, Gabriel Meni Tae dalam arahannya pada acara pembukaan kegiatan vokasi pembibitan dan penanaman di Kantor Desa Weseben Kecamatan Wewiku, Rabu (18/8/21) mengatakan Kemendes PDTT menaruh perhatian khusus kepada warga Kabupaten Malaka di masa pandemi Covid-19.

 

Dikatakan, Kemendes PDTT menyalurkan bantuan pemberdayaan kepada masyarakat pesisir pantai dengan program penanaman mangrove. Program ini perlu dijawab dan dilaksanakan dengan kerja keras dan tanggung jawab untuk meningkatkan mutu kehidupan keluarga. "Kita baru saja merayakan HUT Kemerdekaan negara kita. Semangat kemerdekaan itu perlu ditunjukkan lewat kerja keras dan berkorban seperti dulu bangsa kita menggunakan bambu untuk perang melawan penjajah," kata Gabriel.

 

Saat ini, kehidupan masyarakat dihadapkan pada wabah Covid-19. Kondisi ini tidak boleh membuat masyarakat terlena dan pasrah. Akan tetapi, terus berjuang melawan wabah Covid-19 dengan taat protokol kesehatan dan bekerja keras setelah mendapat dukungan pemerintah terutama bantuan dan perhatian Kemendes PDTT.

 

Pada kesempatan yang sama Koordinator Pemanfaatan SDA Terbarukan Kemendes PDTT, Syamsudin Bentara, ST, MT dalam arahannya mengapresiasi sikap proaktif kelompok masyarakat penerima bantuan dalam mengikuti kegiatan avokasi penanaman mangrove tersebut.

 

Dijelaskan, penanaman mangrove memilik fungsi mencegah terjadi abrasi pantai dan menahan gelombang pasang laut. Selain itu, mangrove menjadi tempat hunian ikan, udang dan kepiting dan kekayaan wilayah pesisir pantai lainnya. Potensi pesisir pantai itu menjadi sumber penghidupan bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kehidupan pendapatan ekonomi keluarga.

 

Untuk diketahui, kegiatan penanaman mangrove akan dilaksanakan pada lahan seluas 40 hektar yang tersebar di lima wilayah desa baik di Kecamatan Wewiku, Malaka Barat maupun Malaka Tengah. Lima desa itu antara lain, Desa Weseben di Kecamatan Wewiku, Desa Umatoos dan Desa Motain di Kecamatan Malaka Barat dan Desa Kletek di Kecamatan Malaka Tengah dengan total anggaran kurang lebih sebesar Rp 1, 4 milyar. (R-1/ans)