Pajabat Delegasi Negara G7+ saat berkunjung ke PLBN Motaain
Belu, Pelopor9.com - Situasi kehidupan sosial ekonomi dan budaya warga di perbatasan RI-Republic Democratic de Timor Leste (RDTL) masih aman dan damai. Kedamaian di wilayah perbatasan dua negara tetap terjamin.
Demikian disampaikan Bupati Belu, Willybrodus Lay dalam sambutan pada acara kunjungan Delegasi Negara G7+ di PLBN Motaain, Rabu (28/8/19).
Keamanan dan kedamaian di perbatasan terjaga karena peran semua pihak terutama warga perbatasan dua negara. Warga RI-RDTL memiliki kesamaan bahasa, suku dan budaya.
Kehidupan yang damai di perbatasan juga tercipta, karena peran Komisi Kebenaran dan Perdamaian (KKP) yang dibentuk pasca referendum 1999. Komisi ini berperan menjaga stabilitas negara di perbatasan setelah Timor Leste memisahkan diri dan menjadi negara otonomi.
Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Belu terus meningkatkan perdamaian dengan membangun kerja sama di segala bidang yakni ekonomi, sosial, olahraga, konser musik perbatasan dan festival budaya atas dukungan pemerintah pusat dan provinsi.
Pada kesempatan itu, Bupati Distric Bobonaro-Timor Leste, Severino Soares dos Santos mengatakan kondisi masyarakat di wilayah perbatasan masih kondusif, sehingga menjalankan rutinitas sebagaimana biasa.
Dikatakannya, tidak ada perbedaan warga dua negara. Yang memisahkan, kata Severino batas administrasi negara. Kondisi ini tidak menghalangi warga untuk terlibat dan partisipasi dalam memperjuangkan kedamaian di wilayah perbatasan.
Untuk diketahui, Delegasi Negara G7+ yang beranggotakan Afrika Tengah, Burundi, Sudan Selatan, Guinea Bissau, Liberia, Filipina dan Timor Leste.
Kunjungan Negara G7+ bertujuan melihat langsung kondisi perbatasan RI-Timor Leste yang aman dan damai.
Rombongan ingin belajar dari kerukunan kedua negara dalam menjaga keamanan di wilayah perbatasan. Pasalnya semua anggota negara G7+ terkecuali Timor Leste hingga saat ini masih di dilanda konflik berkepanjangan.
Adapun perwakilan Negara G7+ yang berkunjung di PLBN Motaain antara lain Menteri Sosial Afrika Tengah, HE Virginie Baikova, dan Mr. Bienvenu Herve Kovongbo, Direktur Multilateral Cooperation Afrika Tengah.
Ambasador Ruzoviyo Guilliaume, Presiden of the Nations Unity and Reconcilliation, Mr. Edward Mubah, Executive Director of Liberia Peace Building Office, Rambang Luth dan Augusto Jr. Nelmida Miclat, dan Executive Director Initiatives for International Dialogue Filipina. (R-1/ans).