Panitia Sidang Sinode di Sabu Raijua Gelar Lokakarya Persidangan

Ketua Sinode GMIT Pdt Meery Kolimon (berdiri) saat memberikan suarag gembala pada Lokakarya Pesidangan di Jemaat Nazaret Daigama, Sabtu (13/10/21)

Menia, Pelopor9.com – Untuk mempersiapakan tahapan pelaksanaan Sidang Sinode GMIT tahun 2023 di Sabu Raijua, Panitia menggelar “Lokakarya  Persidangan Sinode GMIT XXXV” yang diselenggarakan selama 2 hari (23-24) Oktober 2021 di di Jemaat Nazaret Daigama, Desa Roboaba, Kecamatan Sabu Barat.

 

Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Ketua Sinode GMIT, Pdt. Merry kolimon, Lay Djara Nyoera dan Timotius Ludji sebagai Panitia Pendamping dari Kupang, Ketua dan Sekretris umum Panitia sidang sinode, Septenius Bule Logo dan Martinus Keretana, Ketua Klasis Sabu Barat Raijua, Pdt. Frederik Herison Here Wila, Ketua Klasis Sabu Timur, Pdt. Jhon Wadu Neru serta seluruh panitia lokal.

 

Ketua Sinode GMIT, Pdt. Merry Kolimon dalam suara Gembalanya menyampaikan bahwa, lokakarya tersebut diselenggarakan ditengah ancama, Covid-19 dan Seroja. Karena itu, siding dilaksanakan dalam keprihatinan dan semua hal yang berkaitan dengan Sidang Sinode menjadi tanggungjawab bersama.

 

“Kita bersidang dalam keprihatinana, dimana ancaman Covid-19 dan Seroja terjadi. Semoga pada tahun 2023, Covid-19 sudah berlalu dan ini doa kita bersama”ujarnya.

 

Ditambahakan oleh Ketua Sinode, untuk berjalannya siding, dua Klasis yakni Klasis Sabu Barat-Raijua dan Klasis Sabu Timur, tidak akan berjalan sendiri memikul beban yang ada. Namun, akan dipukul secara bersama-sama untuk suksesnya Sidang Sinode di Sabu Raijua.

 

“Dua ketua Klasis, tidak bisa pikul sendiri tetapi semua pikul bersama untuk memudaklan jalannya sidang Sinode pada tahun 2023 yang akan datang”katanya lagi

Diirnya berharap, dalam Lokakrya tersebut dapat menghasilkan output yakni dokumen perencanaan dan dan pengngarana kegiatan sidang Sinode 2023, dari setiap seksi yang telah ditetapkan dalam struktur kepantiaan.

 

“Ada dua output yang harus dihasilkan selama dua hari, yaitu dokumen perencanaan dan anggaran untuk mengetahui besaran anggaran yang harus disiapkan dalam siding nanti”pinta ketua Sinode ini.

 

Diirinya juga berharap, dalam kegiatan sidang Sinode ini maka semua harus belajar dari Firman Tuhan. Yakni, synergy dalam berkordinasi antara panitia dan Majelis Sinode GMIT.

 

“Apa yang harus kita lakukan, harus belajar dari Firman Tuhan, yakni sinergy dalam kordinasi antara panitia dan Majelis Sinode”tuturnya.

 

Smentara Ketua Umum Sidang Sinode, Septenius Bule Logo, berharap semua bisa bekerjsama dalam menyukseskan sidang Sinode yang akan dilaksanakan di Sabu Rajua pada tahun 2023. Dalam Lokakrya tersebut, menurutnya akan merancang dokumen yang disiapkan menuju sidang nantinya.

 

“Kita akan merancang dokumen dalam bekerja, dengan kehadiran ibu Ketua Sinode saat ini bisa membekali panitia untuk menghasilakan dokumen yang disiapkan menju sidang sinode”kata Sekda Sabu Raijua ini.

 

 

Sementara Timotius Ludji, dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa dirinya bersama Lay Djara Nyoera sebaga panitia pendamping dari Kupang. Khusus untuk pembangunan Gedung Serba Guna GMIT, yang dipersiapakan untuk Sidang Sinode di Sabu Raijua.

 

“Kita sebaga panitia pendamping dari Kupang, punya tanggung jawab membangun gedung Serba Guna yang bisa menampugg peserta 1000 orang. Karena Sabu Raijua sendiri, belum punya gedung yang menampung orang sebanyak itu”kata dia

 

Dikatakannya, paniati pembangunan akan dibantu oleh panitia di Sabi Raijua yang dipimpin langsung oleh Kepala Dinas PUPR Sabu Raijua, Eren Ch, Haba Rada, yang akan dimulai pada tahun 2022.

 

“Paniatia dari Kupang akan dibantu oleh pantiah khusus untuk banguan Gedung nantinya, yakni Pak Eren Haba Raja, Kepala Dinas PUPR Sabu Raijua dan dibantu oleh stafnya. Kita sangat berterimakasih dengan beliau karena sudah bersedia dan bapanya juga Pendeta GMIT”ujarnya.

 

Tanah untuk Gedung Serba Guna tersebut katanya, diibahkan dari keluarga Djami dan Miha Ballo seluas 12.900 meter persegi lokasinya di Sabu Tengah.

 

“Terima kasih atas kedua keluarga besar yang telah meghibahkan tanah untuk GMIT. Panitia telah merancang gedung dan dibangun dengan luas 200an. Seluruh konstruksi dengan menggunakan pipa leding”katanya.

 

Dana yang dibutuhkan untuk pembangunan tersebut mencapai 7,7M. sehingga ini menjadi perguumulan bersama dan saat ini panitia pembangunan sudah mempunyai dana sbesar 1,2M.

 

“Stelah meghitung RAB butuh dana 7,7M lebh, saat ini paniati sudah pegang 1,2 M sehingga masih membutuhkan 5,5 M dan ini pergumulannya sangat berat.

 

Pdt Nara dalam khotbahnya saat pembukaan Lokakarya, dalam sebuah pekerjaan perlu bekerjsama dan saling menopang dan mendukung. Sehingga nanti menjadi persidangan seindah dan semanis tuak yang dinikmati dalam perjalanan persidangan.

 

“Mari kerja bersama untuk pekerjaan Tuhan. Dalam tugas dan tanggun jawab Tuhan yang diberikan kepada kita”tutupnya. (R-2).