Malaka, Pelopor9.com - Kabupaten Malaka dimekarkan pada 2013. Di masa kepemimpinan Bupati Malaka, Dr. Simon Nahak, SH, MH dan Wakil Bupati (Wabup), Louise Lucky Taolin, S. Sos yang akrab dikenal Kim Taolin, para aparat sipil negara (ASN) Funan Klaut (red, kelahiran/keturunan) Rai (red, tanah) Malaka ber-Tais (red, mengenakan kain/sarung) adat untuk berkantor di hari Selasa dan Jumat.

Bupati Simon dalam keterangannya kepada wartawan di Kantor Bupati Malaka, Selasa (4/1/22) mengatakan sudah menetapkan Selasa dan Jumat sebagai hari berpakaian adat motif Rai Malaka. Pada hari Selasa dan Jumat, para ASN wajib ber-Tais adat saat berkantor. Penetapan Hari Ber-Tais Adat dimaksudkan untuk melestarikan nilai-nilai budaya dan sebagai sarana promosi pariwisata budaya dan kekayaan kearifan lokal masyarakat setempat.

"Saya lebih suka dan senang menonjolkan budaya sendiri dari pada budaya orang lain. Dan ini saya sudah sampaikan saat kampanye. Dan pada saat kampanye sampai sekarang, saya selalu gunakan kain adat. Jadi, dua hari wajib berpakaian adat, ini tindakan nyata untuk lestarikan nilai budaya dan promosi pariwisata," jelas Bupati Simon.

Dalam pertemuan dengan sejumlah tokoh adat dalam temu keluarga SN-KT di Rumah Jabatan (rujab) Bupati Malaka Weleun, Minggu (2/1/22), Bupati Simon berbicara tegas terkait pewarisan nilai-nilai budaya dan kekayaan kearifan lokal Rai Malaka. Kepemimpinan bersama Wabup Kim Taolin konsen dengan pewarisan nilai dan kekayaan budaya lokal sebagai salah satu penyokong keberhasilan program pembangunan.

Dikatakan, peran tokoh adat dan nilai-nilai budaya telah memberi kontribusi dalam pembangunan dan penanganan masalah-masalah sosial. Sehingga, Program Insentif Fukun (red, tokoh adat) diwujudkan dan beberapa kegiatan yang sudah dijalankan seperti silaturahmi dengan tokoh adat, Budaya Fafudi Malu (red, berbicara dan saling menghargai) dalam rapat birokrasi pemerintahan, penetapan Hari Ber-Tais Adat dan kunjungan adat ke rumah-rumah adat suku. (R-1/ans)