Sekda Malaka ke Depan, Isu Keterwakilan Pejabat asal Wilayah Tengah Menguat

Tokoh masyarakat Kecamatan Malaka Tengah, Pius Klau Mut

Malaka, pelopor9.com - Nama-nama pejabat eselon II/a dan II/b mulai beredar luas sebagai calon Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Malaka. Isu keterwakilan aparat sipil negara (ASN) asal wilayah tengah Kabupaten Malaka menguat jelang seleksi calon sekda. Sekda Malaka ke depan berasal dari Malaka Tengah, Kobalima dan Kobalima Timur sebagai utusan dalam pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan.

 

Nama ASN, yang menempati jabatan eselon II dan bakal akan mendaftar dalam proses dan tahapan seleksi calon sekda asal Kecamatan Malaka Tengah di antaranya Carlos Monis, SH, MH (Asisten Perekonomian dan Pembangunan) asal Desa Kletek, Vinsensius Babu, S. Pi, M. Si (Kadis Ketenagakerjaan dan Transmigrasi) asal Desa Kletek.

 

Folgentius Bere Fahik, S. Pd, M.A.P (Kadis Sosial) asal Desa Wehali, drh. Rofinus Seran Bria (Kadis Ketahanan Pangan dan Perikanan), asal Desa Bakiruk, Agustinus Remigius Leki, S. Kom, M. Si asal Desa Kletek dan pejabat eselon II/a Setda Provinsi NTT, Drs. Petrus Seran Tahuk, M. Si (Kaban Pengelola Perbatasan Provinsi NTT) asal Desa Naimana.

 

Sedangkan wilayah Kecamatan Kobalima dan Kobalima Timur beredar pula nama ASN yang akan meramaikan bursa pencalonan Sekda Malaka di antaranya Dra. Yosefina Bete Manek, M. Si (Sekretaris DPRD Kabupaten Malaka), pejabat eselon II/a Setda Provinsi NTT, Viktorinus Manek, S. Sos, M. Si (Kadis Pembersayaan Masyarakat dan Desa Provinsi NTT).

 

Dari wilayah Kobalima, beberapa nama seperti Petrus Seran Tahuk, Vinsensius Babu dan Agustinus Remigius Leki juga masih disebut-sebut karena karena termasuk putera-putera terbaik Lakekun Kobalima.

 

Tokoh masyarakat Kecamatan Malaka Tengah, Pius Klau Muti ketika dihubungi wartawan via telpon selulernya, Sabtu (29/1/22) pagi mengatakan banyak kader atau pejabat ASN di Malaka yang memiliki kemampuan untuk menduduki jabatan bergengsi tersebut. Akan tetapi, perlu ada pertimbangan terkait keseimbangan dalam pengelolaan pemerintahan dan pembangunan.

 

Menurutnya, keseimbangan dalam memperhatikan pejabat asal wilayah tengah Malaka menyebabkan isu keterwakilan tersebut menguat.

 

"Dan kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati saat ini begitu bijak dalam menyusun kabinet kerja dalam melaksanakan program-program kerja sesuai visi-misi," kata Pius, mantan birokrat.

 

Pius menegaskan Sekda Malaka sebaiknya dijabat ASN Malaka Tengah yang sementara menduduki jabatan eselon II/a atau II/b untuk  menjaga keseimbangan. Ini pertimbangan aspek keterwakilan untuk keseimbangan.

 

"Seandainya kalau tidak ada ASN Malaka Tengah, bisa dipertimbangkan lagi. Tapi, kan banyak kader-kader Malaka Tengah, khususnya dan wilayah tengah umumnya," jelas Pius. (R-2/ans)