Paulus Rabe Tuka: Pers harus Jadi Kekuatan Demokrasi dan Corong Kebenaran

Ketua DPRD Sabu Raijua, Paulus Rabe Tuka, SH

Menia, Pelopor9.com – Menyambut Hari Pers Nasiona (HPN) ke 76, Ketua DPRD Sabu Raijua, Paulus Rabe Tuka mengharapkan agar Pers Indonesia selalu menjadi kekuatan Demokrasi. Mengawal Pancasila, UU 1945 dan Bhineka Tunggal Ika. Pers harus mempunyai tanggujawab sosial dalam setiap pemberitaan yang dihasilkan.

 

“Selamat Hari Pers Nasional ke 76, Pers harus selalu menjadi corong kebenaran, keadilan dan mewartakan kabar yang jauh dari berita hoax” ujar Paulus Rabe Tuka kepada media ini, Rabu (9/2/22).

 

Ketua DPC PDIP Sabu Raijua ini, meminta kepada Pers, dalam setiap pemberitaan yang dihasilkan, harus diverifikasi. Sehingga, yang diberitakan merupakan sebuah fakta yang dapat dipertanggungjawabkan kepada pembaca.

 

“Wartawan harus mampu verifikasi setiap tulisan, yang disajikan adalah fakta. Karena itu adalah kebenaran dan menjadi pesan yang berguna untuk pembaca”kata Ketua DPC PA GMNI Sabu Raijua ini.

 

Ketika ditanya tanggapan terhadap Pers yang di sabu Raijua, dirinya meminta agar terus berkontribusi, dengan memberikan kritikan dan masukan untuk setiap kebijakan baik yang telah diputuskan, maupun yang direncanakan oleh pemangku kepentingan di Sabu Raijua.

 

“Saya minta agar Pers di Sabu Raijua, tetap mengawal semua kebijakan pemerintah. Tetap independen dalam menjalankan tugas-tugas jurnalistiknya. Tidak boleh pelintir apa yang disampaikan narasumber”pinta Ketua DPRD Sabu Raijua dua periode ini.

 

Direktur PT. Pelopor Ledja media, Yulius Boni Geti menilai bahwa Pemerintah Sabu Raijua belum paham tentang peranan media, terbukti dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan pemerintah, media tidak pernah dilibatkan. Selain itu, pemerintah masih menganggap media hanya mencari kesalahan pemerintah.

 

“Saya melihat, pemerintah belum paham tentang peranan media dalam membangun daerah ini, ada banyak kegiatan yang perlu diekspose tetapi tidak libatkan media. Jangan samakan status facebook dengan karya jurnalistik. Pasti nilainya sangat berbeda”ujarnya.

 

Dirinya juga berharap, pers yang ada di Sabu Raijua tetap menjalankan tugasnya sesuai etika jurnalistik. Sehingga, produk yang dihasilkan bukan opini liar, tetapi yang disajikan adalah fakta. Selain itu, pers yang ada di Sabu Raijua harus tetap solid.

 

“Pers di Sabu Raijua baru mulai tumbuh, mari tetap bergandengan tangan dan tetap solid. Beritakan fakta yang terjadi di Sabu Raijua, kalau memang ada korupsi, silahkan tulis dan beberkan bukti-bukti. Yang humanis juga harus tetap ditulis”ujarnya. (R-2).