Bupati Malaka, Dr. Simon Nahak, SH, MH dan Wakil Bupati (Wabup), Louise Lucky Taolin, S. Sos
Bupati Malaka, Dr. Simon Nahak, SH, MH dan Wakil Bupati (Wabup), Louise Lucky Taolin, S. Sos yang akrab dikenal Kim Taolin dengan tagline SN-KT dinilai sebagai pemimpin yang berwajah Indonesia dan berhati Pancasila.
Demikian pendapat Wakil Ketua DPRD Kabupaten Malaka, Hendrikus Fahik Taek, SH, salah satu narasumber dalam livestreaming RRI dengan topik pembangunan gedung kantor Bupati Malaka dan perkantoran sebagai pusat pemerintahan (Puspem) Kabupaten Malaka di ruang rapat kerja Bupati Malaka, pekan lalu.
Dikatakan, pembangunan gedung kantor bupati dan perkantoran sebagai pembangunan infrastruktur sebagai salah satu program prioritas dalam keseluruhan Program SAKTI. Pembangunan Puspem yang berjalan sesuai visi-misi dan Program SN-KT dijalankan untuk menjawab pelayanan publik kepada masyarakat di wilayah Kabupaten Malaka sebagai daerah perbatasan dengan negara Timor Leste, batas darat dan Australia, batas laut.
Pembangunan Puspem yang dilaksanakan menjadi bagian dari penataan wajah Malaka sebagai gerbang dan beranda Indonesia yang letaknya strategis. "Dan ini ditunjukkan SN-KT," ujar Hendrikus yang memberi kesan SN-KT, pemimpin berwajah Indonesia berhati Pancasila.
Terpisah Mantan Bupati Belu, Wilibrodus Lay, SH ketika diminta tanggapannya terkait pembangunan infrastruktur daerah perbatasan, Sabtu (19/2/22) mengapresiasi Bupati Simon dan Wabup Kim Taolin yang memulai pembangunan gedung kantor bupati dan perkantoran.
Dikatakan, pembangunan Puspem bagian dari menata wajah Indonesia dari daerah perbatasan.
"Daerah perbatasan harus ditata melalui pembangunan infrastruktur dan sumber daya manusia. Dan ini tergantung pemimpinnya. Yah, bagus, Malaka karena mulai membangun kantor bupati dan menata Betun sebagai pusat kota," kata Wilibrodus yang menilai SN-KT sementara bekerja dalam memberi ciri khas wajah Kabupaten Malaka sebagai beranda Indonesia melalui pembangunan infrastruktur.
Menurutnya, pembangunan infrastruktur yang sementara berjalan tentu akan menarik minat dan simpati publik. Dengan sendirinya, aspek pembangunan pariwisata akan berjalan dengan sendirinya.
"Kita apresiasi pembangunan Malaka. Ada niat dan semangat membangun wilayah perbatasan untuk menunjukkan wajah Indonesia," tandas Wilibrodus ketika dihubungi via telpon seluler. (R-2/ans)