Diskusi Menyambut Kedatangan Menteri Pariwisata Sandiago Uno
Malaka, Pelopor9.com - Berbagai upaya Dinas Pariwisata dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Malaka dalam menyambut kunjungan kerja (kunker) Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno terus dilakukan. Persiapan daj penyambutan Menteri Pariwisata dijadikan momen untuk mempromosikan pariwisata Kabupaten Malaka dengan salah satu tujuan meningkatkan persaudaraan tanpa batas di tapal batas negara.
Demikian simpulan pendapat yang mengemuka dalam rapat persiapan dan pendapat lain sehubungan dengan kunker Menteri Pariwisata Sandiago Uno yang melibatkan pimpinan Dinas Pendidikan dan Dinas Pariwisata serta sejumlah kepala sekolah SMA/SMK di ruang rapat Kadis Pendidikan, pekan lalu.
Dalam rapat yang dihadiri kepala sekolah SMA/SMK di Kota Betun dan sekitarnya, Pelaksana Tugas (Plt) Kadis Pendidikan dan Kebudayaan, Yohanes Klau, S. Ip, MM mengatakan persiapan menjelang kunker Menteri Sandiaga Uno harus dilaksanakan sejak dini.
"Bagaimana kesiapan kita. Karena bukan kegiatan yang mudah. Karena, kunker menteri tidak hanya sebatas acara seremonial. Tapi, menjadi momen dan agenda promosi pariwisata dan destinasi wisata Kabupaten Malaka," kata Yohanes.
Dinas Pendidikan diberi tugas untuk mempersiapkan ribuan penari dalam sambutan dan kunker menteri. "Ini tentunya, harus kita libatkan sekolah-sekolah untuk mempersiapkan siswanya supaya bisa menari pada saatnya," kata Yohanes sambil mengimbau agar boleh melibatkan siswa dalam latihan menari dengan tidak menyita waktu kegiatan belajar-mengajar di sekolah.
Pada kesempatan yang sama Kadis Pariwisata Kabupaten Malaka, Aloysius Werang, SH, MM juga menegaskan kunker Menteri Pariwisata menjadi momen promosi pariwisata dan destinasi lain untuk memberikan nuansa baru. Kunker itu akan dikemas dalam ajang promosi pariwisata untuk menampilkan kekayaan budaya, sejarah, seni dan hiburan yang khas.
Dijelaskan, promosi pariwisata harus menciptakan branding (red, ciri khas) karena Malaka memiliki potensi wisata di antaranya wisata budaya, alam, religi, sejarah, seni dan hiburan, buatan dan kuliner. "Dan ini semua dikemas dalam bentuk paket untuk menciptakan branding yang memberi nuansa baru," tandas Aloysius.
Pengamat Kebudayaan, Drs. Leonardus Nahak, MA ketika dihubungi wartawan terkait promosi pariwisata dan budaya via telpon seluler, Minggu (20/2/22) mengatakan Malaka sebagai pusat budaya perlu dikembangkan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu di antaranya meningkatkan persaudaraan tanpa batas di tapal batas RI, Timor Leste dan Australia.
Alasannya, kata Leonardus orang Malaka yang berbudaya dengan ciri khasnya hidup penuh tata krama, sopan-santun, aman, nyaman dan damai dapat memungkinkan promosi pariwisata Malaka akan berkembang lebih baik. Potensi wisata dapat digemari orang yang berasal dari penjuru mana saja juga tergantung kondisi lingkungan dan hidup masyarakat.
Menurutnya, pengunjung tidak hanya menikmati keindahan alam, budaya dan sejarah. Akan tetapi, juga ingin merasakan kebersamaan dan persaudaraan. Sehingga, tanpa disadari pariwisata khas Malaka juga dapat meningkatkan persaudaraan tanpa batas. Malaka dapat menjadi pusat studi kebudayaan dan daerah pariwisata yang diminati. (R-1/ans)