Misa perdana syukur imam baru, RD Kristpforus Adeodatus
Malaka, Pelopor9.com - Bupati Malaka, Dr. Simon Nahak, SH, MH menyebut dan mengenang tiga tokoh Malaka asal daerah perbukitan, karena memberi inspirasi panggilan menjadi imam untuk melayani umat dan pemimpin untuk melayani masyarakat. Sehingga, patut dikenang jasa dan budi baiknya.
"Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawan. Orang yang terpandang adalah orang yang menghargai sesamanya,
"kata Bupati Simon sesaat setelah mengajak umat untuk mengheningkan cipta dalam sambutannya usai misa perdana syukur imam baru, RD Kristpforus Adeodatus Muti di Bora Desa Tesa Kecamatan Laenmane, Minggu (28/2/22).
Diakuinya, panggilan menjadi imam, khususnya dan pemimpin umumnya tidak terlepas peran tokoh-tokoh yang memberi inspirasi untuk merasa terpanggil dan terpilih menjadi imam Tuhan dan pemimpin masyarakat. Disebutkan, tokoh-tokoh asal daerah perbukitan Malaka di antaranya Mgr. Benyamin Yosep Bria Projo, Taolin Ludovikus, BA, dan Daniel Tifa, wartawan Suara Karya Bali.
Menurutnya, tiga tokoh inspirasi itu membuatnya merasa terpanggil untuk menyelesaikan pendidikan dan kembali ke kampung halaman dan menjadi pemimpin untuk melayani masyarakat Malaka. Baginya, tiga tokoh tersebut memberi inspirasi untuk menjadi pemimpin dan setia dalam tugas pelayanan.
Itulah sebabnya, Bupati Simon menyempatkan diri dalam misa sulung Romo Kristoforus untuk menyatakan rasa bangga atas rahmat panggilan dan menemui masyarakat di Kecamatan Laenmane dalam misa syukur tersebut.
"Kita harus bangga, punya imam di tengah kesulitan," ujarnya mengingatkan umat akan keterbatasan imam seperti di Paroki Santo Mikhael Biudukfoho.
Kepada masyarakat, Bupati Simon mengatakan kesetiaan tokoh-tokoh inspirasi menjadi ongkos belajar dan menyadarkan akan kesetiaan Tuhan.
"Ia yang memanggil kamu adalah setia," kata Bupati Simon mengutip motto tahbisan Romo Kristoforus sambil memberi dasar pikiran bahwa setia membuat orang komitmen dalam tugas dan pelayanan.
"Setia di kami birokrasi namanya loyalitas. Saya berkeliling untuk rayakan misa di gereja-gereja, bukan untuk mempertontonkan sesuatu yang aneh. Saya tidak bicara dari belakang meja. Saya datang. Saya tahu apa yang harus saya lakukan di sini (red, Desa Tesa)," kata Bupati menyingkapkan rasa bangga dan cinta terhadap masyarakat Desa Tesa.
"Puteri saya yang kedua namanya Tesa. Baik sonde baik, Desa Tesa lebih baik," lanjut Bupati Malaka disambut tepuk tangan meriah seperti biasanya ungkapan lain yang terus dilontar bae sonde baik, tanah Malaka lebih baik.
Bupati Simon sosok yang merasa terpanggil untuk membangun Malaka. Dan menyadari apa yang dilakukannya dalam pembangunan tidak terlepas dari keberhasilan sejarah. Bupati dengan latar belakang keluarga petani juga pernah berkunjung ke makam almarhum Drs. Daniel Asa, mantan Wakil Bupati pertama Malaka. Hal yang sama dilakukan, berdoa, mengenang dan mengheningkan cipta di pusara almarhum Daniel Asa ketika mangkatnya Rasa Kusa, Markus Manek Tuna, beberapa waku lalu. (ans)