Suasana Rombongan Mendapat Pengarahan, Foto: Istimewa
Kupang, Pelopor9.com – Sebanyak 150-an relawan dari Gerakan Milenial Cinta Lingkungan (Gemciling) melakukan penghijauan dengan menanam lima ribu pohon pada lokasi longsor seluar 5 hektar di desa Saenam, Kecamatan Nunkolo, kabupaten Timor Tengah Selatan, Sabtu (26/3/22).
Inisiator kegiatan, yang juga wakil kepala SMA N.2 Kupang Timur bidang kesiswaan, Handrianus Josef Hae Jami,S.Pd, dalam rilis yang diterima redaksi mengatakan bahwa kegiatan semulanya direncanakan di desa Nenoat. Akan tetapi dipindahkan dengan pertimbangan longsor di desa Saenam lebih mengancam permukiman penduduk.
“Perjalanan para relawan memang sangat melelahkan karena jarak dan Medan yang sangat menantang. tapi puji Tuhan kami semua relawan kami pulang dengan baik dan selamat,”katanya.
Dikatakan coordinator relawan ini, kelompok relawan yang terlibat adalah SMA 2 Kupang Timur, SMP Sahan, SMA Sahan, Perhimpunan Mahasiswa Asal Sabu (PERMASA) Kupang, Mahasiswa Ilmu lingkungan Undana. Mesti medan yang sulit dan jauh, rombongan sangat antusias menyukseskan Gemciling, dengan menumpang 3 BIS Sumbangan Pemerintah kota Kupang, 1 BIS dari UNDANA, 3 mobil bak terbuka jenis PIK UP, dan 3 Avansa, serta Sepeda Motor.
“Terterima kasih kepada bapak wali kota Kupang, Jefri Riwu kore yang peduli dengan nasib masyarakat sehingga mendukung kami anak milenial ini untuk konservasi di lokasi longsor. Terima kasih untuk pak Kabag umum dan semua staf yang ramah melayani kami, pak kadis dan pak sek perhubungan serta seluruh staf yang menolong kami. BPDAS Benenain Noelmina yang menyumbang bibit anakan, juga kepada adik - adik Saya dari SMAN 2 Kupang Timur yang menyiapkan 1000 Ficus/Beringin. Tak lupa kepada semua orang tua yang mendukung anak - anak melakukan kegiatan positif ini,”ujarnya.
Wakil rektor Undana Kupang, Ir. I Wayan Mudita,M.Sc,P.hD. dalam sambutannya, mengaku bangga dengan generasi milenial yang sesungguhnya akan melanjutkan masa depan lingkungan. Karena bencana longsor seperti itu selain tekstur tanah, juga akar pohon penyangga yang besar tidak ada sehingga rawan longsor dan jadi bencana bagi semua yang ada di sekitarnya.
Selain itu, bencana diperparah dari ulah warga yang menebang pohon dan membakar hutan. Karena itu, diperlukan kesadaran dan edukasi kepada masyarakat.
“Anak sekolah, guru, tokoh agama, tokoh masyarakat, sangat diharapkan jadi pencinta lingkungan agar menjadi sebuah gerakan,”ujar alumni Magister Faculty of Agricultural and Environmental Sciences McGill University, Montreal, Canada ini, yang disambut tepuk tangan relawan.
Dikatakan lulusan doktor dari Charles Darwin University ini, bahwa semua pihak perlu membuat gebrakan yang banyak tindakan nyata dengan tidak bicara banyak.
Sementara, Kepala SMAN 2 Kupang Timur, Yulius Tenawahang,S.Fil,M.Pd, menyampaikan bahwa kegiatan menanam pohon merupaka pembelajaran nyata sebagai aplikasi dari ilmu, teori yang dipelajari dari siswa kelas X, XI, XII.
"Ini yang dibutuhkan masyarakat karena melestarikan lingkungan dan menyelamatkan masyarakat dari bencana itu mempunyai nilai yang tak ternilai,”ujar mantan juara 1 guru prestasi tingkat kabupaten ini.
Selanjutnya perwakilan mahasiswa ilmu lingkungan Undana, Henda Taopan menyampaikan terima kasih atas penerimaan masyarakat yang sangat ramah. Diharapkan kegiatan bermanfaat bagi warga di sekitar lokasi.
Untuk diketahui, dalam kegiatan ini, kelompok relawan dari Permasa Kupang dipimpin langsung oleh sekretaris umum, Jefri Tuka, Pasca serjana Ilmu lingkungan Undana oleh ketua tingkat Since Baunsele, Henda Taopan, SMAN 2 Kupang Timur, dipimpin kepala sekolah Yulius Tenawahang,S.Fil,M.Pd, wakil kepala sekolah bisang kesiswaan, Handrianus Josef Hae Jami,S.Pd, Wakasek sarana prasarana, Ahmad Safan,S.Pd, dan wakil kepala sekolah bidang kurikulum Ester Naitboho,S.Pd. serta seluruh guru dan perwakilan siswa KLS XII IPA, Anggota OSIS, maupun Para peserta olimpiade sains.
Setiba di lokasi persinggahan di desa OP, Rombongan dijemput oleh warga, para guru di sekolah sekitar lokasi, dan tokoh masyarakat, relawan asal SMP N Sahan dan SMA N Sahan. Kemudian menuju desa Desa Saenam yang berjarak sekitar 2 kilometer dari desa OP. (R-1)