13 Fakta Terungkap dari 17 Ekor Paus Terdampar di Sabu Raijua

Paus yang Terdampar di Pantai Koloudju Sabu Raijua

Menia, Pelopor9.com – Warga Sabu Raijua Nusa Tenggara Timur digegerkan dengan penemuan 17 ekor Paus pada Kamis, (10/10/19) sekitar pukul 13.00 Wita. Paus ditemukan terdampar saat air surut di pantai Koloudju desa Menia. Ukuran panjang berkisar 3 - 5 meter.

 

Sejumlah fakta terungkap, dari penemuan Paus, sebagai berikut:

 

1.      Diselamatkan Warga

Sebanyak 10 ekor berhasil diselamatkan warga setempat. Warga menggunakan peralatan seadanya untuk mendorong Paus ke air yang dalam. Sementara 7 ekor lainnya, tidak bisa diselamatkan.

 

2.      Bukan Ikan

Berekar informasi, bahwa yang terdampar adalah Lumba – lumba. Namun fakta sebenarnya adalah Paus. Paus digolongkan mamalia laut, dan bukan ikan. Paus seperti mamalia lainnya, memiliki ciri - ciri bernapas dengan paru – paru, memiliki rambut, berdarah panas dan mempunyai kelenjar susu.

 

3.      Jenis Paus Pemandu Sirip Pendek

Paus yang terdampar terindentifikasi Paus jenis Globicephala macrorhyinchus, atau Paus pemandu sirip pendek.

 

4.      Dikuburkan dengan Ritual Adat

Sebelum dikuburkan, Mone Ama dari desa Menia, Dominggus Wila Dabbo melakukan ritual adat, memanjatkan doa kepada leluhur dan juga melantunkan sayir pujian. Hal itu merupakan kepercayaan lokal masyarakat setempat apabila ditemukan hewan langka maupun ikan besar seperti Paus. 

 

5.      Tiga Ekor Terindentifikasi

Staf  BKKPN Kupang Avice mengatakan 3 ekor Paus yang dikuburkan teridentifikasi jenis kelaminnya, yakni 2 betina dan satu jantan.

 

6.      Dipercaya Tanda Alam

Kemunculan Paus dipercaya sebagai tanda alam, akan terjadi kejadia yang diluar dugaan manusia. Sehingga dikuburkan layaknya manusia.

 

7.      Dipotong Warga

Satu dari tujuh bangai ikan Paus itu sudah dipotong oleh warga setempat, dagingnya diambil untuk konsumsi sehingga yang tersisa kepala dan tulanng lainnya. Semua dikuburkan bersamaan dengan keenam bangkai yang lainnya.

 

8.      Proses Ritual Adat Dihadiri Pejabat

Ritual adat dihadiri langsung pejabat terkait. Kepala Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional Kupang Ikram Sangadji bersama staf dan dari Unit Penangan Satwa BBKSDA NTT, Paulus Robinson Kama, David Mata, Rafael Lena Nguru. Sekda Sabu Raijua Septenius Bue Logo bersama masyarakat dan pimpinan OPD lingkup Pemda Sabu Raijua.

 

9.      Masyarakat Menia tidak Konsumsi Daging Paus

Dominggus Wila Dabbo mengaku masyarakat desa Menia sendiri tidak makan daging Paus, karena itu pantangan, serata sudah tardisi sejak nenek moyang. Ia menyayangkan ada yang patong, lalu dagingnya dibawa untuk dimakan. Ia memastikan, masyarakat dari desa lain yang mengambil daging Paus.

 

10.  Paus Tertipu

Anggota Unit Penangan Satwa BBKSDA NTT, Paulus Robinson Kama, mengatakan terdamparnya ikan Paus di pantai Koloudju, sesuai dengan literatur yang ada, dipengaruhi oleh navigasi atau sonar dari kapal selam yang melintasi jalur pelayaran. Paus semacam tertipu sehingga merapat ke perairan dangkal.

 

11.  Dilakukan Uji Lab

Paus yang mati telah diambil sampel untuk diuji Laboratorium. Untuk diketahui penyebab terdampar secara detail. Sementara Paus yang mati karena terjebak dalam perairan dangkal dan stres, luka-luka oleh batu karang.

 

12.  Daerah Konservasi

Kepala Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang Ikram Sangadji mengataka bahwa, terdamparnya ikan paus di Sabu Raijua merupakan kali kedua. Sabu Raijua termasuk dalam wilayah konservasi laut Sabu sehingga nantinya ada korwil yang akan bekerja secara efektif di Sabu Raijua, terus melakukan sosialisasi tentang semua hal yang termasuk dalam hewan laut yang dilindungi.

 

13.  Badan Diangkat

Dalam menyelamatkan Paus yang terdampar, pertama dilakukan adalah membersihkan lokasi, tidak dikerumuni orang agar Paus tidak stres. Sementara untuk mengangkatnya tidak dari kepala tetapi dari badan. (R-2/fwd).