Ketua Yayasan GPS, Jefrison Hariyanto Fernando (berdiri), Foto: Is
Menia, Pelopor9.com - Yayasan Generasi Peduli Sarai (Sabu Raijua) atau Yayasan GPS melakukan aksi sosial kepada 30 orang anak yatim piatu, Salasa (18/06/2024) di Jemaat Solideo Padadue, Kecamatan Sabu Tengah , Kabupaten Sabu Raijua, Propinsi Nusa Tenggara Timur.
Ketua Yayasan GPS , Jefrison Hariyanto Fernando dalam sambutannya mengatakan bahwa Yayasan GPS awalnya terbentuk masih dalam bentuk Komunitas yaitu sejak 2 Juni tahun 2015, akan tetapi pada tahun 2024, pihaknya telah mengurus persyaratan sehingga sudah berbadan hukum menjadi salah satu yayasan di Kabupaten Sabu Raijua yang bergerak di bidang sosial, pendidikan, kebudayaan, advokasi masalah perempuan dan anak.
"Tahun ini (2024) atas dukungan teman-teman, kami sudah menjadi yayasan yang bergerak di bidang sosial, pendidikan, kebudayaan, advokasi masalah perempuan dan anak", ujarnya seraya memperkenalkan pendiri yayasan GPS, dirinya dan Yulius Boni Geti.
Dalam setiap aksi sosial, Yayasan GPS selalu berkolaborasi dengan gereja untuk membantu anak-anak yatim piatu dan sejak tahun 2015 hingga tahun 2024.
"Sejak 2015 kita selalu memberikan bantuan kepada anak-anak yatim piatu, dan Puji Tuhan hingga saat ini kita telah membantu sekitar 655 orang anak yatim piatu di Sabu Raijua", ujarnya.
Tujuan utama kegiatan sosial seperti itu, kata owner Jingitiu Farm itu, untuk membantu meringankan beban orang tua serta sebagai inspirasi bagi anak-anak tentang pentingnya berbagi dan sebagai wujud menanamkan rasa kepedulian kepada anak-anak sejak dini.
Adapun bantuan yang diserahkan menurut pegiat budaya Sabu Raijua itu berupa susu, gula pasir, buku tulis, alat tulis, sabun cuci, sabun mandi, sikat gigi dan odol gigi.
Di bidang pendidikan, kata dia , Yayasan GPS telah berkontribusi membangun rumah baca yang mereka sebut dengan rumah inspirasi GPS, baik yang ada di Pulau Raijua maupun di pulau Sabu.
" Kita juga bergerak di dunia literasi, kita punya rumah inspirasi GPS baik yang ada di Pulau Raijua maupun di Pulau Sabu", ujarnya.
Selain itu, Yayasan GPS sementara melakukan pendampingan terhadap anak-anak yang menganut kepercayaan lokal “Jingitiu” untuk proses pendaftaran kuliah dan seleksi mendapatkan beasiswa untuk kuliah di Universitas 17 Agustus 1945 Semarang.
Menurutnya, di bidang kebudayaan, Yayasan GPS saat ini sedang berkolaborasi dengan beberapa komunitas dan para pegiat budaya dalam kegiatan pendokumentasian budaya Sabu Raijua serta selalu berkolaborasi menyelenggarakan kegiatan pameran cerita rakyat di beberapa SMA di Sabu Raijua.
"Di bidang kebudayaan kita menyelenggarakan kegiatan pameran cerita rakyat di beberapa SMA di Sabu Raijua. Bulan depan kita rencana untuk selenggarakan pameran cerita rakyat", lanjutnya
Pada akhir sambutannya ia berharap agar bantuan yang diberikan kepada 30 anak yatim piatu di Jemaat Solideo Padadue bisa bermanfaat .
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada ketua majelis jemaat Gereja Solideo Padadue dan para majelis yang telah memfasilitasi kegiatan sosial Yayasan GPS sehingga bisa berjalan dengan baik.
Sementara ketua majelis jemaat Gereja Solideo Padadue, pendeta Samuel Olang, S.Th dalam arahannya menyampaikan terima kasih kepada Yayasan GPS yang telah membantu 30 anak yatim piatu di Jemaatnya.
"Kami menyampaikan terima kasih kepada Yayasan GPS yang hari ini telah membantu anak-anak kami, semoga yayasan ini terus diberkati sehingga semua cita -cita dan tujuan yang diharapkan dalam pelayanan dibidang yang digelutinya bisa terwujud dan berkembang", pungkasnya. (R-1/*tim)