Yayasan GPS  Bantu Alat Musik Tradisional untuk Sanggar di Sabu Raijua

Ketua Yayasan Generasi Peduli Sabu Raijua, Jefrison Hariyanto Fernando Menyerahkan Secara Simbolis Alat Musik kepada Perwakilan Sanggar, Foto: Dok GPS

Menia, Pelopor9.com - Yayasan Generasi Peduli Sabu Raijua  (GPS) menyerahkan bantuan alat musik tradisional berupa tambur, Gong, wahana penggantung gong dan giring-giring  kepada sanggar Anak Legenda, Senin (2/06/25) di Gedung GMIT Efata Deme, Desa Molie, kecamatan Hawu Mehara, Kabupaten Sabu Raijua, Propinsi Nusa Tenggara Timur.

 

Ketua Yayasan Generasi Peduli Sabu Raijua, Jefrison Hariyanto Fernando dalam sambutannya mengatakan bahwa bantuan alat musik, wahana penggantung alat musik serta giring-giring merupakan komitmen yayasan GPS dalam melestarikan budaya Sabu Raijua .

 

Adapun bantuan tersebut, kata Ketua Yayasan GPS berupa 10 buah gong, dua buah tambur, satu wahana penggantung gong dan tiga pasang giring -giring.

 

"Ini kita ajukan proposal ke kementerian pemuda dan olahraga, puji Tuhan proposal kita dijawab atas bantuan dari bidang kepemudaan, Dinas PPO Sabu Raijua", katanya

 

Saat ini, katanya,  Yayasan GPS memiliki beberapa sanggar binaan, baik yang ada di pulau Sabu maupun di pulau Raijua, sala satu sanggar binaan yayasan Generasi Peduli Sabu Raijua adalah sanggar Anak Legenda.  

 

Dirinya berharap, dengan adanya bantuan tersebut, sanggar anak legenda terus melestarikan budaya Sabu Raijua lewat inovasi-inovasi di bidang seni  musik, seni tari dan seni teater.

 

Di Bidang kebudayaan, kata Nando , yayasan GPS telah berkontribusi menjaga dan melestarikan budaya Sabu Raijua lewat kerja -kerja kolaborasi dalam hal pendokumentasian budaya baik lewat tulisan, video dokumenter, penulisan buku serta menyelenggarakan event rutin tahunan.

 

"Di bidang kebudayaan, kita terlibat aktif dalam pendokumentasian budaya Sabu Raijua, baik melalui tulisan, video dan audio visual serta tiap tahun kita selenggarakan pameran cerita rakyat di beberapa sekolah", tuturnya.

 

Diakhir sambutannya ia menyampaikan terima kasih kapada Kementerian pemuda dan olahraga yang telah berkolaborasi dengan Yayasan GPS serta Dinas PPO dalam hal ini Kabid Kepemudaan dan olahraga yang telah membantu memfasilitasi proposal yang mereka ajukan.

 

Sementara, Ketua sanggar anak legenda, Ida Kale Dipa menyampaikan terima kasih kepada yayasan GPS yang telah membantu mereka dengan alat musik, wahana penggantung gong dan Giring-giring.

 

"Terima kasih kepada yayasan GPS yang telah membantu kami dan selamat ulang tahun yayasan GPS yang ke-10, Tuhan memberkati pelayanan, memberikan berkat melimpah dan kesehatan bagi seluruh pengurus yayasan dan para donatur", ungkap Ida.

 

Kale Dipa menjelaskan bahwa sanggar anak legenda merupakan sanggar yang baru terbentuk pada Desember tahun Lalu sehingga masih membutuhkan bantuan dan fasilitas untuk mendukung seluruh kegiatan.

 

"Sanggar kami baru berumur jagung, sehingga masih membutuhkan fasilitas, tapi Puji Tuhan ada yayasan GPS yang telah membantu kami", ucapnya.

 

Lebih lanjut, Wanita yang berprofesi sebagai guru di SMA Negeri 1 Hawu Mehara itu mengatakan bahwa sanggar anak legenda berfokus dibidang seni musik, seni tari dan seni teater.

 

"Bagi generasi muda Sabu Raijua yang memiliki bakat dan telenta di bidang seni musik,seni tari dan seni teater bisa bergabung dengan kami " ajak Ida kale Dipa.

 

Untuk diketahui bahwa Sanggar anak Legenda beralamat di Desa, Tanajawa, Kecamatan Hawu Mehara.

 

Pantauan media ini, bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Ketua Yayasan GPS Jefrison Hariyanto Fernando kepada ketua sanggar Anak Legenda, Ida Kale Dipa disela-sela acara doa syukur bersama ulang Tahun yayasan GPS yang ke-10.

 

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua Klasis Sabu Barat-Raijua, Pendeta femy Neno, Camat Hawu Mehara, Welem Dimu Laga, perwakilan Kadis PPO, Ketua Majelis Jemaat Gereja Efata Deme, sala satu pendiri Yayasan GPS, Yulius Boni Geti, para pengurus Yayasan GPS serta para penerima bantuan. (R-1/tim)