Humanity First Indonesia dan Yayasan GPS  Saluran Hewan Kurban di Daerah 3T Sabu Raijua

Warga Dusun Raebawa Desa Hallapadji, Kecamatan Sabu Liae sebgai Penerima Daging Kurban Menyimak Arahan dari Ketua Yayasan GPS

Menia, Pelopor9.com - Dalam semangat berbagi dan menebar kebaikan di Hari Raya Idul Adha 1446 H tahun 2025 , Humanity First Indonesia yang berkolaborasi dengan Yayasan Generasi Peduli Sabu Raijua (GPS) menyalurkan satu ekor hewan kurban berupa daging Sapi kepada masyarakat di Kecamatan Sabu Barat dan masyarakat dusun 4 Raebawa Desa Hallapaji, Kecamatan Sabu Liae, Kabupaten Sabu Raijua, Propinsi Nusa Tenggara Timur, Sabtu (07/06/2025).

 

Penyaluran hewan kurban ini merupakan sala satu program Humanity First Indonesia yang telah dimulai sejak tahun 2018 dimana saat itu ada bencana Banjir bandang, longsor dan juga tsunami di daerah Banten.

 

Terpisah, Staf Program Humanity First Indonesia, Agil Cahyo Manembah, mengatakan program berbagi di hari Raya Idhul Adha, memilih Kabupaten Sabu Raijua sebagai lokasi kurban 2025 karena merupakan daerah Terluar, Tertinggal dan Terdepan (3T).

 

“Ini adalah perayaan umat islam dengan berkurban boleh Sapi, Kerbau, Unta atau Kambing. Daging kurban ini dapat dinikmati oleh semua orang tidak hanya umat islam tapi umat lain selain Islam pun dapat menikmati daging Kurban ini",tulisnya.  

 

Menurut Agil, pihaknya berharap agar para penerima kurban dapat merasakan kebahagiaan serta menikmati daging kurban dangan penuh sukacita dan cinta

 

“Kita ingin berbagi kebaikan dengan saudara-saudara kami yang ada di daerah Timur yang jauh dari ibu kota Negara agar kami bisa berbagi kebahagiaan",lanjut Agil.

 

Dia menyampaikan terima kasih kepada Yayasan GPS yang telah berkolaborasi dengan Humanity First dalam mensukseskan program HF berkurban tahun 2025 di daerah 3T.

 

Sementara, Ketua yang juga Pendiri Yayasan Generasi Peduli Sabu Raijua atau GPS, Jefrison Hariyanto Fernando disela-sela penyerahan daging kurban kepada 40 orang  di kampung Raebawa mengatakan pihaknya menyalurkan daging kurban bukan saja bagi kaum muslim tapi juga bagi kaum non-muslim.

 

Selain dikampung Raebawa, kata pria yang akrab disapa Nando itu, penyerahan daging kurban juga diberikan kepada sekitar 30an orang masyarakat di kecamatan Sabu barat.

 

Owner Jingitiu Rental Mobil dan Motor Sabu Raijua itu mengatakan bahwa Humanity First Indonesia telah berkolaborasi dengan Yayasan GPS sejak tahun 2023, dimana pada tahun 2023, membantu masyarakat Sabu Raijua dengan program air bersih khususnya di Desa Tanajawa dan dusun Raebawa, Desa Hallapaji.

 

" Ini kolaborasi yang kedua kalinya antara dua lembaga ini, yang pertama ditahun 2023 kita bantu sumur bor, meteran listrik, instalasi air bersih (tandon dan selang) bagi masyarakat di desa Hallapaji dan desa tanajawa, tahun 2025 kita berkolaborasi lagi" tuturnya

 

Sementara, salah satu penerima daging kurban, Maksi Kitu menyampaikan bahwa selama ini mereka hanya dengar hari raya kurban, tapi tidak pernah tau dan rasakan seperti apa itu kurban sehingga baru kali ia bersama seluruh masyarakat Desa Hallapaji khususnya dusun Raebawa merasakan dan memahami apa itu kurban.

 

"Sejak dulu kami hanya dengar orang bilang hari raya kurban atau Idul Adha, tapi tidak memahami dan tidak pernah mendapat daging kurban seperti tahun 2025 ini, ini pertama dalam hidup kami masyarakat kampung Raebawa",ujarnya.

 

Dikatakannya, masyarakat Desa Hallapaji, khususnya dusun raebawa menyampaikan terima kasih karena mereka telah dibantu oleh Humanity First dan Yayasan GPS .

 

"HF dan GPS telah membantu kami baik lewat bantuan sembako, buku dan alat tulis bagi anak yatim piatu, bantuan sumur bor, meteran listrik, tandon air serta selang ,oleh karena itu kami menyampaikan terima kasih, doa kami bagi seluruh pengurus dan Donatur NGO  Humanity First dan  Yayasan GPS diberikan berkat melimpah, kesehatan dan umur panjang ",pungkasnya

 

Pantau media ini, Turut hadir pada kegiatan Penyerahan daging kurban di kampung Raebawa, sala satu Pendiri Yayasan GPS, Yulius Boni Geti, para pengurus yayasan GPS diantaranya Ketua  Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia , Rossy Bella Oktalia dan Serli Ivona illu sebagai anggota, Ketua Bidang Humas, publikasi dan jejaring, Pelipus Libu Heo, Ketua Bidang Sosial dan Kemanusiaan, Penihas Wila Huki dan Ketua Bidang Kebudayaan Rivanus Rade Rihi serta para penerima bantuan. (R1/tim)