Festival Mulut Seribu Ditutup dengan Sejumlah Lomba

Bupati Rote Ndao, Paulina Haning Bullu Memberikan Sambutan Menutup Festival

Rote Ndao, Pelopor9.com – Festival wisata alam Mulut Seribu di Pantai Lokonamon, Desa Daiama Kecamatan Landu Leko, kabupaten Rote Ndao Nusa Tenggara Timur (NTT) ditutup, Senin 28 Oktober 2019, sore.

 

Festival berlangsung selama tiga hari, sejak tanggal 26-28 Oktober 2019, ditutup dengan sejumlah perlombaaan seperti, parade perahu hias, lomba perahu dayung, tarian Kebalai masal, tarian tradisional, Pukul Kaki (Bahorok) dan Foti.

 

Bupati Rote Ndao, Paulina Haning Bullu, mengatakan pergelaran Festival wisata Mulut Seribu sudah sangat baik dan sempurna serta sukses. Pemerintah tidak akan buat kegiatan secara abal - abal tanpa persiapan matang.

 

Karena akan dihadiri dan disaksikan pemerintah propinsi, para tamu undangan dari luar daerah serta rakyat Rote Ndao.

 

Paulina mengaku menyesal dengan pernyataan oknum wakil rakyat, sebagai Wakil Rakyat seharusnya mendukung setiap kegiatan yang selalu pro pada rakyat, sebab anggota DPRD itu adalah representasi dari rakyat dan juga  bagian dari pemerintah .

 

“Saya sangat kesal dengan pernyataan oknum anggota dewan Rote Ndao yang terhormat di media sosial, yang mengatakan persiapan panitia dan pemerintah dalam festival Mulut Seribu adalah abal - abal,”ujarnya. 

 

Dijelaskan, kegiatan Festival Mulut Seribu dilaksanakan sesuai jadwal, sehingga panitia dan pemerintah daerah bersama - sama mempersiapkan dengan baik. Sebagai manusia, tentu ada kekurangan. Namun bukan persoalan untuk mempromosikan pariwisata Rote Ndao.

 

“Kekurangan itu jangan dijadikan perseolan dan mempublikasikan agar semua orang tau, tetapi kekurangan itu sebagai bahan evaluasi untuk memperbaikinya di kegiatan tahun depan, apalagi kita sebagai publik figur,”tambah Bupati perempuan pertama di NTT ini.  

 

Dikatakannya, festival terselenggara karna adanya dukungan dari  Gubernur NTT, Victor Bungtilu Laiskodat dan jajarannya serta swadaya dari Pemerintah Kabupaten Rote Ndao, sebab dalam APBD II tidak ada pos anggaran.

 

Festival Mulut Seribu ini akan dijadikan agenda tetap, dan dilangsungkan setiap tahunnya. Sebab kedepan selain festival Mulut Seribu, akan diagendakan juga festival Laut Mati dan  kegiatan wisata lainnya yang sudah memiliki agenda tetap.

 

“Marilah kita mendukung kegiatan wisata ini, dan mempromosikan destinasi wisata yang ada di kabupaten Rote Ndao, baik itu lewat media online maupun media cetak atau media elektronik ”, pungkas Paulina.

 

Sementara itu, Ketua panitia, Untung,  dalam laporannya mengatakan bahwa panitia dan pemerintah, mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah menyukseskan kegiatan.

 

Seperti disaksikan hadir dalam acara penutupan tersebut, Forkopimda Kabupaten Rote  Ndao, asisten II Setda kabupaten Malaka, plt. asisten II setda Manggarai dan anggota DPRD dari kab. Ngada. Anggota DPRD Kabupaten Rote Ndao.

 

Kegiatan penutupan Festival Mulut Seribu juga diisi dengan tarian dan Kabalai bersama. (R-1/dio).