FKUB Sabu Raijua Dukung Pemerintah Atasi Bencana Sumatera

Pdt. Anton Himu, S.Th

Menia, Pelopor9.com - Kejadian bencana banjir dan longsor akibat hujan lebat dipicu siklon tropis Senyar yang melanda 3 Provinsi di Pulau Sumatera, Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat pada akhir November 2025 lalu masih menyisakan duka mendalam bagi bangsa ini.

 

Beragam bentuk dukungan terus diberikan dalam upaya percepatan pemulihan baik oleh pemerintah, stakeholder lainnya hingga relawan dari sejumlah daerah.

 

Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sabu Raijua, Pdt Anton Himu, S.Th berharap penanganan dilakukan bersama dan meyakini Pemerintah dapat mengatasinya dengan baik.

 

“Kejadian yang menimpa saudara-saudari kita di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat merupakan peristiwa yang memilukan. Duka yang dialami adalah duka kita bersama sebagai anak bangsa ini”, katanya belum lama ini.

 

Setiap terjadi bencana, sudah sepatutnya sesama anak bangsa saling mendukung baik dalam doa maupun tindakan nyata, sehingga dengan pertolongan Tuhan lewat semua pihak yang terlibat dalam penanganan, dapat pulih lebih cepat.

 

“Dari wilayah selatan NKRI, kami juga turut merasakan duka mendalam yang dialami para keluarga korban atas peristiwa memilukan ini”,ujarnya.

 

Kehadiran Presiden Prabowo di lokasi terdampak serta penanganan yang dilakukan merupakan hal positif dan tepat. Pemulihan lebih cepat lebih baik, serta lebih banyak dukungan maka penanganan dapat lebih baik.

 

“Kami juga mendukung upaya pemulihan yang dilakukan pemerintah baik dari tingkat nasional maupun pemerintah daerah dan semua pihak lainnya”,pungkasnya.

 

Baginya, ini merupakan hal yang harus dilakukan dengan serius karena korban sangat butuh dukungan seluruh rakyat Indonesia, teristimewa dukungan pemerintah pusat. 

 

“Mereka semua adalah saudara kita, satu negara, satu bangsa, satu tanah air. Duka mereka adalah duka kita semua”, harapnya.

 

Dia mendoakan pemerintah sebagai perpanjangan tangan Tuhan di dunia ini. Lewat segala kekuatan yang ada kiranya bantuan dapat lebih cepat dinikmati oleh para korban.

 

“Kami mendukung sekali upaya pemerintah dibawa kepemimpinan presiden Prabowo Subianto”,akunya.

 

Dia berharap pemerintah dapat bercermin dari pengalaman-pengalaman penanganan bencana yang terjadi di masa lalu sehingga pengendalian situasi saat ini bisa berjalan dengan lebih baik.

 

“Hoax yang kian marak beredar di medsos berpotensi melemahkan peran pemerintah. Dan hal ini sangat disayangkan jika terus dibiarkan”, himbaunya.

 

Dalam situasi bencana yang terjadi, kekompakan, kerjasama, sinergitas yang baik dari semua pihak, baik tokoh adat, tokoh agama, pemuda merupakan fondasi agar masyarakat bisa lebih cepat tertolong.

 

“Bukan saatnya untuk saling menjatuhkan atau menonjolkan diri. Saatnya kita bahu membahu bekerjasama beri pertolongan”,tambahnya.

 

Dia meminta aparat negara menindak tegas pihak-pihak yang berupaya menyebarkan informasi hoax, agar sesama anak bangsa tidak terpecah belah.

 

“Semoga masa-masa sulit ini bisa segera terlewati. Kita punya harapan dan optimisme bahwa tahun 2026 sebagai tahun rahmat Tuhan. Karena itu kita yakin dan percaya akan ada hal yang baik bagi bangsa dan negara kita”,ujarnya.

 

Data sementara BNPB RI tanggal 18 Desember 2025, dari 52 kabupaten/kota terdampak, total korban meninggal 1.068 jiwa, hilang 190 jiwa, terluka 7 ribu jiwa, pengungsi mencapai 500an ribu serta kerusakan pada berbagai infrastruktur. (*tim)