Ketua Komisi II DPRD Ende: Vinsen Sangu
Ende, Pelopor9.com-Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Kabupaten Ende meminta Pemerintah Kabupaten Ende melalui Dinas Pendidikaan Kebudayaan, untuk segera update data Guru Tidak Tetap (GTT), agar calon penerima tepat sasaran. Pasalnya banyak GTT yang sudah tidak aktif mengajar, bahkan ada yang sudah menjadi (Aparatur Sipil Negara (ASN).
Hal ini disampaikan oleh, Ketua Komisi III DPRD Ende, Vinsen Sangu dalam menanggapi masalah polemik GTT, Jumat (22/11/19)
Dia juga meminta agar pemerintah mengembalikan pemberian insentif sesuai rohnya, insentif diberikan untuk melengkapi akan kekurangan dan keterbatasan penghasilan yang diterima para honorer GTT. Pemerintah juga di himbau membayar honorer GTT tahun 2019.
“Anggaran telah dialokasikan oleh DPRD, tunaikan apa yang telah menjadi hak rakyat khususnya haknya honorer GTT.” Ujarnya..
Menurutnya, DPRD akan mengawal proses pelaksanaan pembayaran insentif honorer GTT. Bila pemerintah tidak mampu menyelesaikan hingga akhir tahun anggaran 2019, maka DPRD akan membentuk pansus untuk mengawal dan menyelidiki masalah tersebut.
“Dan hasil pansus ini tentu akan menjadi masukan bagi pemerintah daerah untuk membangun daerah, menata dunia dan lembaga pendidikan yang lebih baik”katanya.
Penyertaan Modal 25 Miliar Untuk Bank NTT
Untuk penyertaan modal sebesar 25 Miliar ke Bank NTT yang akan dilakukan oleh Pemerintah Daerah perlu dipertimbangkan kembali. Karena saat ini masyarakat Ende tidak membutuhkan pernyataan modal ke Bank NTT, tetapi pelayanan dan kesejahateraan yang diutamakan.
“Kabupaten Ende hari ini, lebih membutuhkan Jalan, air, listrik, biaya kesehatan, pendidikan yang murah dan terjangkau, serta infrastruktur. Jadi saya minta pemerintah pertimbangkan kembali investasi uang rakyat yg sangat fantastis ini kepada bank NTT”katanya
Dia juga menambahkan, akses masyarakat terhadap bank NTT sangat terbatas. Dipengaruhi suku bunga tinggi, membuat bank NTT makin jauhh dengan rakyat dalam aspek pelayanan.
“Suku bunga pinjaman bank NTT saat ini, hanya untuk masyarakat kelas menengah keatas yang mampu menjangkaunya”ungkapnya
Dia juga meminta agar Bank NTT memperbaiki akses kemudahan bagi rakyat dan perlu mempertimbangkan bung pinjaman bagi kategori rakyat kelas menengah kebawah. (R-2/Tri)