Kepala BKDPP Sabu Raijua: Markus Lodo
Menia, Pelopor9.com- Dari 164 Formasi CPNS yang dibutuhkan Kabupaten Sabu Raijua, terdapat 11 Formasi yang tidak terisi oleh karena tidak ada peminat, yaitu Formasi khusus atau Cumlaude 2, Penyandang Disabilitas 2, Dokter gigi 6 dan Asisten Apoteker 1.
Sementara jumlah pemara yang sudah memasukan berkas, Tenaga Kependidikan 689 pelamar, Tenaga Kesehatan 431 pelamar dan Tenaga Teknis 481 pelamar.
Hail ini disampiakan oleh, Kepala BKDPP Markus Lodo kepada media ini diruang kerjanya, senin (2/12/19)
Dikatakannya, dengan melihat kondisi tersebut, Pemerintah telah melakukan kordinasi dengan Menpan RB, tetapi tidak ada lagi pergeseran atau penambahan waktu pendaftaran, sehingga bisa membuka peluang bagi pelamar untuk mendaftar.
“Untuk pelamar yang kosong (tidak ada), kita sudah kordinasi ke Menpan RB yang punya kewenangan untuk kebijakan soal ini, tetapi tidak ada lagi pergesera. Jadi formasi ini hangus” ujarnya.
Ditambahkannya, bahwa masalah itu sudah menjadi catatan dari Menpan RB dan dipertimbangkan untuk pembukaan CPNS tahun depan, sehingga Kabupaten Sabu Raijua mendapatkan lagi formasi tersebut.
“Formasi yang hangus ini, sudah jadi catatan Menpan RB untuk dipertimbangkan tahun depan”ujarnya.
Dilanjutkannya, Jadwal CAT mengalami pergesaran sampai tahun 2020. Tes Komptensi Dasar (TKD) pada bulan Februari 2020, tes Komptensi bidang (TKB) Maret 2020. Kondisi ini menjadi sulit bagi Sabu Raijua, tertutama dari sisi pembiayaan untuk mendatangakan tim seleksi dari BKN.
“Anggaran yang dianggarkan pada tahun ini tidak terpaka, begitu juga honor panitia selekeksi tidak terpakai tahun ini karena kegiatannya belum selesai ” ujarnya.
Anggaran tersebut menurutnya, akan menjadi Silpa dan anggararkan kembali untuk tahun 2020. Persoalan lainnya adalah perangkat komputer yang dipakai untuk CAT yang dipinjam dari sekolah.
”CAT pada bulan Februari dan Maret, bersamaan dengan UNBK yang tidak boleh diganggu gugat. Jadi sementara usulakn pengadaan komputer dan DPRD sudah menyetujui, tinggal pembahsan penetapan anggarannya saja” ujarnya.
Sementara Bupati Sabu Raijua, Nikodemus Rihi Heke secara terpisah mengaku bahwa dengan tidak adanya pelamar khusus formasi Dokter gigi, akan berkomunikasi dengan Kementerian agar, Sabu Raijua dapat dibantu dengan tenaga Dokter.
“kita baru saja mendapatkan 3 dokter ahli dan akan kerjsama dengan Universitas yang punya Fakultas Kedokteran dan minta pengisian dari Kementerian” ujarnya.
Ditegaskannya, Pemerintah tidak akan diam dengan kondisi tersebu, karena Sabu Raijua sangat membutuhkan dokter. Sementara insentif memenag tidak terlalu tinggi dan juga tidak terlalu rendah, ada juga daerah lain dibawah kita Sabu Raijua” kata Rihi Heke.
Untuk diketahuihHingga saat in terdapat 600 pelamar yang sudah memasukan berkas di Badan Kepegawaian Daerah Prndidikan dan Pelatihan (BKDPP) Sabu Raijua. Batas akhir pemasukan dokumen sampai tanggal 10 Desember 2019. Hasil seleksi admninstrasi akan diumumkan melalui online. (R-2/fwd)