Bupati Belu Willybrodus Lay menabuhkan gong saat acara launching kelurahan keberagaman
Belu, Pelopor9.com - Circle of Imagine Society (CIS) Timor melaunching Kelurahan Keberagaman. Acara launching itu berlangsung di aula gedung Dharma Wanita Betelalenok Atambua, Rabu (18/12/19).
Koordinator Posko CIS Timor Atambua, Wendelinus Inta mengatakan Kabupaten Belu dihuni penduduk yang majemuk. Namun, kondisi hidup masyarakat terus berlangsung kondusif.
Dikatakannya, berbagai kasus intoleransi seperti pengrusakan rumah ibadah dan gangguan umat yang beribadah pernah terjadi di tanah air.
Dalam catatan CIS Timor, terdapat 31 kasus intoleransi. Menurutnya, kasus-kasus tersebut tidak memberi kebebasan beragama kepada pemeluknya.
Sebenarnya, kata Wendelinus, tidak ada mayoritas mutlak. Yang ada minoritas mutlak sehingga perlu menjaga kebhinekaan. CIS Timor merasa terpanggil untuk terlibat dalam upaya menjaga keberagaman, membina kerukunan dan meningkatkan toleransi.
Terkait hal ini, Belu merupakan daerah penuh toleransi dengan suasana hidup masyarakat yang terus berlangsung aman dan kondusif. Kondisi ini terjadi karena keterlibatan semua pihak di antaranya tokoh masyarakat, tokoh agama, pemerintah dan elemen lain yang menaruh perhatian pada upaya terciptanya perdamaian.
Semua elemen dalam kehidupan masyarakat menyadari suasana aman dan damai yang dapat memungkinkan pembangunan daerah berjalan semestinya.
Sementara itu, Bupati Belu, Willybrodus Lay merasa keberatan akan dilaksanakannya launching kelurahan keberagaman. Karena seolah-olah masyarakat Kabupaten Belu hidup kurang aman dan damai dalam suasana keberagaman.
Akan tetapi dari penjelasan CIS Timor beberapa waktu lalu dapat dipahami maksud dilaunchingnya kelurahan keberagaman.
Menurutnya, acara launching ini memberi motivasi agar semua elemen masyarakat terus berpartisipasi dalam menjaga keberagaman demi terciptanya hidup yang aman dan damai.
Untuk itu, kata dia, rasa kebhinekaan perlu dibina dari dalam keluarga sebagai kelompok masyarakat terkecil. Di dalam keluarga, kata Bupati Willy, setiap anggota keluarga perlu menghargai perbedaan. (R-1/ans).