Reses Dewan Vinsen Sangu dan Aspirasi Warga 7 Desa

Reses Pertama: Vinsen Sangu saat rese pertama di dataran Ndonda

 

Ende, Pelopor9.com - Anggota DPRD kabupaten Ende, Vinsen Sangu melakukan reses yang pertama, Sabtu (1/2/2020). Reses dilaksanakan sejak tanggal 01 - 02 Februari 2020.

 

Para kepala desa dari 7 desa di dataran Ndondo Kabupaten Ende hadir, BPD, Tokoh agama, tokoh adat, tenaga pendidikan, tenaga kesehatan, dan masyarakat umum.

 

Sejumlah permasalahan disampaikan untuk diperjuangkan lewat lembaga DPRD. Masalah di bidang infrastruktur jalan, air, listrik, pendidikan, pertanian, kelautan & perikanan, Kesehatan, ekonomi, lingkungan, kebencanaan.

 

Ketua BPD Desa Tou Barat kecamatan Kotabaru, Yohanes Rati mengeluh soal bendungan Irigasi Ndondo yang kini sudah di penuhi lumpur baik di tampungan air, maupun di saluran irigasi yang ditutupi oleh lumpur akibat longsoran.

 

Akibatnya, warga tidak bisa maksimal mengelolah persawahan yang ada, karena air tidak bisa menjangkau semua persawahan yang ada. Bahkan sebagian petani sawah hanya mengandalkan saat musim hujan.

 

Selain itu, persoalan infrastruktur jalan, jembatan dan Listrik yang belum memadai.

 

Ketua BPD Niopanda, Markus Sama menyampaikan bahwa masyarakat desa Niopanda, kesulitan akses jalan, listrik dan air yang menghubungkan antar desa dalam kecamatan maupun antar desa lintas kecamatan.

 

Saat musim hujan tiba, mengalami kesulitan keluar menuju kota. Kendaraan tidak bisa masuk desa.

 

"Masyarakat desa Niopanda tidak bisa kemana-mana, karena jalan kami penuh lumpur dan licin, menyebabkan manusia saja susah melewatinya apalagi kendaraan roda empat dan roda dua,"ujarnya.

 

Karena itu, masyarakat minta untuk pemerintah memberikan perhatian peningkatan jalan dari Ndondp ke desa Niopanda, serta akses jalan dari desa Niopanda ke desa Detuwulu. Selain itu, perlu diperjuangkan listrik segera masuk ke desa. 

 

Sementara itu, Kepala desa Nuanaga, Agus Pana, meminta perhatian pemerintah untuk pengamanan kampung melalui pembangunan bronjong sepanjang kali Ndondo, dan normalisasi kali mati Maujawa agar masyarakat desa Nuanaga bisa hidup nyaman dan aman bila ancaman banjir datang.

 

Sepanjang bronjong kali Ndondo dan belum dilakukan normalisasi kali mati di dusun Ma'ujawa desa Nuanaga, maka tanaman pertanian, perkebunan, peternakan warga menjadi korban kehancuran atas amukan banjir yang datang di musim hujan.

 

Kepala Desa Ne'otonda, Fransiskus Kaki mengharapkan penataan hutan mangrove menjadi salah satu destinasi wisata alam. Karena itu, dirinya meminta pemerintah daerah untuk memberikan perhatian di sektor pariwisata dan disektor kelautan demi meningkatkan kesejahteraan warga dan kemajuan daerahnya.

 

Menanggapi persoalan yang disampaikan warga, anggota DPRD Kabupaten Ende, Vinsen Sangu,  menjelaskan pemerintah daerah berkomitmen untuk membangun daerah, memajukan Kabupaten Ende demi peningkatan kesejahteraan rakyat melalui progran dan kegiatan yang merata dan menyentuh langsung kehidupan rakyat.

 

Vinsen juga berkomitmen untuk terus memperjuangkan semua aspirasi yang diterimanya. Membangun komunikasi politik baik lintas fraksi maupun lintas komisi - komisi.

 

Agar aspirasi rakyat yang dititipkan padanya, dapat disalurkan dan dapat terjawab oleh pemerintah melalui alokasi program dan kegiatan.

 

"Reses ini adalah ruang pertemuan yang baik antara rakyat dan wakilnya untuk berkomunikasi langsng, bertemu, melihat langsng dan mendengarkan langsung,"ujarnya. (R-1/tri).