Persatuan Alumni GMNI Sabu Raijua
Menia, Pelopor9.com - Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI) Sabu Raijua, mendesak Kepolisian Resort (Polres) Sabu Raijua untuk mengusut tuntas masalah penggerebekan BBM jenis bensin milik oknum polisi di Sabu Raijua.
Pasalnya, masyarakat Sabu Raijua menaruh harapan dengan Polres untuk menuntaskan masalah kelangkaan BBM di Sabu Raijua.
Demikian disampaikan, salah satu Pengurus PA GMNI NTT, Marthen Luther Bale Tudu, Jumat (7/2/2020) di Seba.
Menurutnya, kehadiran Polres Sabu Raijua diharapkan untuk menegakkan hukum tanpa tebang pilih. Karena puluhan tahun BBM di Sabu Langka dan harganya mahal, dan terkesan tidak ada solusi.
“Kami PA GMNI Sabu Raijua, berharap kasus ini harus segera diselesaikan dan jangan berlarut-larut karena masyarakat menunggu Gebrakan dan tindakan tegas Kapolres bukan hanya gertakan sekaligus membuktikan bahwa Hukum tidak tajam ke atas,” tegasnya.
Terkait rencana Komisi II DPRD Sabu Raijua untuk Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan pihak terkait, dirinya sangat mendukung, karena itu sebagai pintu masuk untuk mencari akar persoalan kelangkaan BMM. Sekaligus memastikan apakah ini pemain tunggal atau ada juga oknum-oknum tertentu yang terlibat dalam mafia Minyak di Sabu Raijua.
Sementara mantan Bendahara Umum DPC GMNI Cabang Kupang, Ferdy Ado, meminta Pemerintah Sabu Raijua melakukan kajian khusus tentang kebutuhan BBM di Sabu Raijua. Sehingga ada penambahan quota BBM bagi Sabu Raijua.
Selain itu, pemerintah juga diminta memperketat pendistribusian BBM dari APMS dan pengecer. Serta membenahi pelayanan BBM di SPBU yang sampai saat ini belum maksimal.
“Pemerintah harus maskimal dan juga jujur dan mengawal pendistribusian BBM dari APMS ke pengecer yang ada. Begitu pula pelayanan di SPBU, karena terkesan yang antri di SPBU itu hanya orang-orang yang itu-itu saja”,katanya.
Ia menyayangkan tindakan oknum polisi, yang mana seorang Kapolsek Sabu Barat. Di mana dari pengakuan yang bersangkutan, membeli BBM jenis premium untuk kebutuhan Kapal milik Polsek.
“Sekalipun Kapolsek bilang dia tidak merampas BBM yang diperuntukan untuk Sabu Raijua, tapi patut dipertanyakan BBM itu dari mana dan apakah Kepolisian diijinkan untuk membeli BBM. Apalagi dalam jumlah yang besar,” tegasnya
Untuk diketahui, barang bukti BBM 5 ton atau 36 drun yang digrebek Polisi beberapa hari lalu, Polres telah memindahkan penyimpanannya ke Pangkalan APMS agar lebih aman. (R-1/fwd)