Dinas Kesehatan Sabu Raijua Akui masih Minim APD untuk Covid-19

DPRD Sabu Raijua bersama Tim Gugus Tugas Covid-19 membhas penceghan dan anggaran


 

Menia, Pelopor9.com-Dinas Kesehatan Kabupaten Sabu Raijua belum memiliki Alat Pelindung Diri (APD) yang memadai, bahkan APD yang dimiliki saat ini, masih dari luar yakni dari Propinsi NTT, Kodim dan juga dari Anggota DPRD Sabu Raijua.

 

Hal ini disampaikan langsung oleh, Plt. Kadis Kesehatan Sabu Raijua, Yos Latuperissa dalam rapat bersama DPRD Sabu Raijua, dalam membahasa kesiapan anggaran penanganan Covid -19, di ruang sidangan DPRD, Rabu (4/8/20)

 

Dirinya merincikan, APD yang dimiliki Dinas Ksehatan Sbu Raijua saat ini, diantaranya Baju koper 130 buah,  diperuntukan untuk RSUD Sabu Raijua sebanyak 70 buah. Masing-masing  yang ada di Sabu Raijua mendapatkan 10 buah.

 

“APD yang lengkap sebanyak 4 set (helm, sepatu bot, kacamata), itu dibagikan kepada RSUD 2 set dan puskesmas Ledeunu di Raijua2 set”ujarnnya.

 

Sementara untuk rapid tes sebanyak 80 buah, Handscoon 200 pcs, dibagikan untuk  RSUD  42 buah dan masing-masing puskesmas mendapatkan 28 buah. Swab 20 buah, semuanya diperuntukan di RSUD. Sementara Pompa air, untuk penyemprotan dan diberikan kepada Dinas Perhubungan dan BPBD.

 

Selain itu, untuk rumah karantina terdapat 20 bad , ruang isolasi terdapat 16 bad . Dinas Kesehatan juga hingga saat ini melakukan penceghan dengan melakukan sosialisasi, melibatkan tenaga kesehatan yang ada di pustu dan Puskesmas yang ada di setiap kecamatan dan desa di Sau Raijua.

 

“Untuk pencegahan, sudah lakukan sosialosasi hingga ketingkat desa dengan libatkan para medias yang ada di puskesma dan dan pustu yang ada”kata dia.

 

Dia juga merincikan biaya untuk Dinas kesehatan dan Rumah Sakit, terdapat honor bagi para medis, dokter spesialis 15 juta, dokter  umum 10 juta dan para medis 7,5 juta dan medis lainya 5 juta.

 

Sementara Plt. Kepala RSUD Andre Kurniawan dalam kesempatan itu juga, menyebutkan hingga saat ini Sabu Raijua masih negative Covid-19. Untuk ODP hanya 5 orang. RSUD juga sudah ,enyiapkan ruangan isloasi yang sebelumnya hanya 6 bad dan saat ini sudah ditambahkan 10 menjadi 16 bad untuk ruang isolasi.

 

“untuk ruang isolasi ada 6 bad, tapi kita tambah lagi satu ruangan yakni ruangan kebidan, ada 10 bad. Jadi ruangan isloasi ada 16 bad semua yang disiapka”ujarnya

 

Dia juga menyebutkaan, para medis di ruang isolasi terdapat 4 dokter,1 dokter spesialis anak, 3 dokter umum, 12 perawat, sopir, CS, loundry dan tim pemulasar jenazah karena harus ada tim yang mengurus jenazah.

 

“Ruang karantina, Rujan wabup, terdapat 20 bad, petugas medis terdiri dari 2 dokter, 12 tenaga para medis, CS dan sopir, juru masak dan tenaga administrasi.

 

“Karantina akan menampung semua pelaku perjalanan, baik yang trun pelabuhan, bandara selama 1x24 jam dan diberikan edukasi. Antara lain cara cuci tangan, etika batuk. Social diatancing, physical diatancing”jelasnya.

 

Lebih lanjut menjelaskan,  Setelah dikarantina akan diberikan kartu kewaspadaan kesehatan. Ini sangat penting karena saat isolasi mandiri dan terdapat gejala batuk dan sbagainya, menghubungi faskes terdekat dan menunjukan kartu tersebut. (R-2)