Uskup Atambua Sebut Tantangan Pencegahan Corona

Uskup Atambua, Monsinyur Dominikus Saku

Belu, Pelopor9.com - Uskup Atambua, Monsinyur Dominikus Saku menyebut beberapa tantangan dalam upaya penanganan ancaman wabah Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Kabupaten Belu.

 

Uskup Dominikus dalam rapat koordinasi (rakor) percepatan penanganan Covid-19 bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Kabupaten Belu yang berlangsung di aula Emaus Istana Keuskupan Atambua, Jumat (17/4/20)

 

Uskup Dominikus mengatakan Gereja Keuskupan Atambua sudah mematuhi himbauan pemerintah terkait  Physical Distancing dengan meniadakan kegiatan rohani secara terpusat.

 

Namun, kata Uskup Dominikus pencegahan wabah Covid-19 menemui sejumlah tantangan di antaranya keluar-masuk orang belum diawasi secara ketat, aktivitas di luar rumah masih tinggi dan masih ada kerumunan warga.

 

Menurut Uskup Dominikus, kondisi ini terjadi karena kesadaran publik akan Physical Distancing masih rendah sehingga warga belum begitu patuh terhadap himbauan pemerintah.

 

Karena itu, perlunya pengawasan secara ketat dan efektif yang dilakukan secara terpadu terhadap keluar-masuk orang dan kondisi hidup dengan mobilitas masyarakat  yang terjadi saat ini.

 

Terkait Kabupaten Belu sebagai daerah perbatasan RI-RDTL, Uskup Dominikus meminta agar Pemkab Belu mengajukan permohonan izin kepada Presiden Jokowi melalui Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat agar warga negara asing asal Timor Leste tidak menempuh jalur darat, tetapi jalur laut dan udara ketika melakukan perjalanan pulang ke Timor.

 

Selanjutnya, Gereja Katolik Keuskupan Atambua sangat mendukung tindakan-tindakan tegas Pemkab Belu dalam pencegahan wabah Covid-19. Akan tetapi, jangan mengabaikab aspek humanis karena pencegahan wabah Covid-19 membutuhkan keterlibatan semua pihak. (R-1/ans)