Bupati Willy saat memimpin rapat bersama Perwakilan Agen Konsulado Timor Leste di Atambua
Belu, Pelopor9.com - Bupati Belu, Willybrodus Lay mengimbau agar aktivitas perekonomian dan kegiatan ekspor-impor di perbatasan RI-RDTL diaktifkan kembali.
Hal ini diungkapkan Bupati Willy saat memimpin rapat bersama Perwakilan Agen Konsulado Timor Leste di Atambua, unsur Custums, Immigration, Quarantine, Security (CIQS), pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) dan Ketua Kadin Kabupaten Belu bersama para pengusaha ekspor-impor di Aula PLBN Motaain, pekan lalu.
Bupati Willy mengatakan saat ini telah memasuki era kenormalan baru sehingga aktivitas perekonomian yakni pasar perbatasan dan aktivitas ekspor-impor antara negara Indonesia perlu diaktifkan kembali.
“Sesuai informasi yang disampaikan oleh Administrator PLBN kepada saya, untuk eksport sudah berjalan seminggu sekali. Sedangkan import belum berjalan karena pihak Timor Leste belum membuka pintu perbatasan. Oleh karena itu, saya minta kepada agen konsulat agar menyampaikan kesepakatan rapat hari ini kepada Pemerintah Timor Leste,” kata Bupati Belu.
Untuk kegiatan perekonomian dimaksud, kata Bupati Willy Pemkab Belu mengusulkan supaya aktivitas perekonomian khususnya kegiatan ekspor-impor dapat dilaksanakan dua kali dalam seminggu.
Pada kesempatan yang sama, Perwakilan Agen Konsulat Timor Leste di Atambua, Joao Simon de Sousa semua masukan dalam rapat ini akan disampaikan kepada yang memiliki otoritas yakni Kedutaan Besar RDTL di Jakarta dan Kementerian Luar Negera RDTL di Dili.
Dikatakan, ada beberapa kesepakatan yang diambil di antaranya mengaktifkan kembali kegiatan ekspor-impor dari Timor Leste ke Indonesia melalui PLBN Motaain setiap hari.
Kedua, mengusulkan agar kegiatan ekspor-impor dilaksanakan minimal dua kali dalam satu minggu dan pelintasan kendaraan pribadi dan orang menunggu petunjuk lebih lanjut. Hal lain, kegiatan ekspor-impor yang dilaksanakan dapat memperhatikan protokol kesehatan.
Administrator PLBN Motaain, Engelbertus Klau melaporkan aktivitas perekonomian dan kegiatan ekpor-impor di perbatasan RI-RDTL dihentikan dalam masa Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).
Pihaknya sudah mulai mencoba pada pertengahan Juni lalu dengan memperhatikan protokol kesehatan, namun pelaku pasar masih kurang karena pintu batas dua negara belum dibuka.
Selama ini kegiatan ekspor dilaksanakan pada setiap hari Rabu. Sedangkan, kegiatan impor masih dilakukan pembatasan. Sehingga, kesepakatan-kesepakatan yang sudah diambil saat ini sangat mendukung pelaksanaannya di masa new normal. (R-2/ans)