Besok Perkumpulan PIKUL Gelar Pelatihan Penguatan Kapasitas bagi Perawat Pulau di Sarai

Pjs Bupati Sabu Raijua, Ferdy Kapitan (tengah baju hitam) foto bersama dengn Kordinator Pikul Zadrak Mengge (dua dari kanan) dan perwakilaan Komunitas di Sabu Raijua

Menia, Pelopor9.com - Perkumpulan Pikul dan Perkumpulan Geng Motor Imut bekerja sama dengan Global Environmental Facility - Small Grants Programme (GEF SGP) dan United Nations Development Programme (UNDP) akan mengadakan “Pelatihan Penguatan Kapasitas bagi Para Perawat Pulau” Edisi Sabu Raijua (Sarai).

 

Kegiatan ini diselenggarakan mulai besok, selama 4 hari (10-13 November 2020) di Aula Home Stay MANA. Melibatkan 30 peserta dari berbagai Komunitas di Kabupaten Sabu Rijua, yang nantinya akan menjadi aktor dalam hal konservasi lingkungan hidup dan budaya di pulau Sabu Raijua.

 

Direktur Eksekutif PIKUL, Torry Kuswardono katakan, kegiatan bertujuan mempertemukan para actor di pulau Sabu Raijua. Sekaligus menemukan aksi-aksi yang dilakukan terkait  konservasi lingkungan hidup dan budaya di pulau Sabu dan Raijua.

 

Selain itu, untuk membangun jejaring diantara pelaku/actor di pulau Sabu Raijua yang memiliki komitmen maupun sementara melakukan aksi-kasi konservasi lingkungan hidup dan budaya di pulau Sabu dan Raijua.

 

Membangun komitmen bersama para aktor di Pulau Sabu Rajuan dalam isu-isu konservasi lingkungan dan budaya di pulau Sabu Raijua

 

Membantu para actor perawat Pulau Sabu - Raijua merencanakan dan mengimplementasikan aksi-aksi sosial terkait konservasi lingkungan/ekologi dan budaya di Pulau Sabu Raijua

 

Hasil dari kegiatan tersebut menurutnya, teridentifikasinya aksi-aksi berbagai pihak terkait dengan konservasi lingkungan dan budaya di Kabupaten Sabu Raijua sebagai upaya merawat Pulau Sabu dan Raijua

 

Mendapatkan profil para pegiat/actor di pulau sabu yang telag melakukan aksi-aksi konservasi lingkungan dan budaya di Pulau Sabu – Raijua

 

Terbangunnya komitmen bersama dalam merawat Pulau Sabu Raijua melalui upaya-upaya konservasi lingkungan dan budaya. Peserta menjadi lebih peduli dan percaya diri sebagai penggerak perubahan di komunitasnya.

 

Peserta memiliki pemahaman bagaimana mengintegrasikan nilai-nilai penting dari model pendekatan "warga aktif" ke dalam kegiatan lembaga, organisasi maupun komunitasnya.

 

Memperkuat kemampuan peserta untuk membangun ekosistem perubahan, berkomunikasi dan membangun rasa saling percaya, hubungan yang baik dengan pihak lain, serta kemampuan memahami keberagaman dan perbedaan untuk mengembangkan gerakan perubahan sosial yang dilakukannya.

 

Untuk diketahui, Kegiatan Pelatihan ini difasilitasi oleh 3 orang fasilitator, Danny Wetangterah, Anastasia Diana Megawati Tuminomor, dan Ferdinandus Watu.

 

Ketiganya merupakan fasilitator dalam berbagai pelatihan warga aktif di berbagai tempat baik di luar dan di dalam Provinsi Nusa Tengara Timur.

Sementara Pjs Bupati Sabu Raijua, Ferdy Kapitan saat audiens dengan Panitia, memberikan apresiasi dengan Perkumpulan Pikul, yang telah mengumpulkan Komunitas anak Muda di Sabu Raijua. Untuk berpikir tentang lingkungan dan budaya Sabu Raijua.

 

Dirinya memberikan ijin kepada ASN yang telah mendaftar untuk mengikuti prlatihan yang dimaskud. Serta berharap agar kegiatan bisa berdampak baik baagi Sabu Raijua, terlebih bagi alam dan lingkungan yang selama ini sudah semakin rusak oleh ulah manusia. ” (R-2)