Nini Wendelina Atok, Foto Istimewa
Pelopor9.com - Umurnya masih sangat muda. Namun tidak dengan pemikiran dan perjuangan. Itulah wanita kelahiran Laletehedan - Atambua, 1 November 1996 ini. Ia baru saja terpilih sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Belu dalam Pemilu Legislatif 2019.
Keberhasilan yang dicapai itu, dan demikian juga tantangan yang dihadapi semasa hidup selalu dihadapi dengan jiwa besar. Itulah sosok yang empunya nama lengkap Nini Wendelina Atok.
Nini, demikian akrab disapa, termasuk pribadi yang berjiwa besar, A Great Human Being.
Nini baru saja lolos dalam Pemilu Legislatif di Kabupaten Belu sebagai anggota Dewan termuda. Sosoknya tak begitu dikenal luas. Ia "numpang tenar" dari jasa dan perbuatan baik orang tuanya.
Ayahnya, Stefanus Atok Bau dan ibunya, Rofina Bria sangat dikenal. Dikenal, karena sudah berjasa bagi banyak orang.
Bersama orang tua dan sanak saudaranya, Nini tinggal di Leoruas Desa Bakustulama Kecamatan Tasifeto Barat Kabupaten Belu, NTT. Sebuah kampung kecil yang terletak di pinggiran jalan negara, 16 km sebelum Kota Atambua.
Suasana kampung itu masih udik. Namun, tidak terisolir. Ruas jalan negara Halilulik-Atambua yang melintasi Kampung Leoruas tampak ramai, karena arus lalulintas. Kondisi ini membuat kampung itu dikenal dan tak pamit dari perhatian dan pandang mata.
Memang, wanita dari enam bersaudara itu lahir dan dibesarkan di kampung. Akan tetapi, tidak ingin menjadi "kampungan". Ia ingin muncul di permukaan setelah menjalani masa hidupnya di kampung sekian lamanya.
Tekadnya ingin membangun kampung halamannya seturut teladan yang diabdikan kedua orang tuanya. Ia ingin berbuat baik dan mau berjasa bagi masyarakat pada umumnya dan kampung yang begitu dicintainya.
Impian itu dibangun, karena ingin meniru teladan orang tua. Jalan yang dipilih untuk mengabdikan diri kepada masyarakat adalah "panggung" politik.
Ia ikut bertarung pada politik Pemilu Legislstif. Karena dengan menjadi wakil rakyat, Nini bisa menyapa dan membantu masyarakat sebagaimana yang sudah ditunjukkan sang ayah selama ini.
Saat ini, mantan mahasiswa Politeknik Akademi Pariwisata Yogyakarta ini, tidak ingin membangun cita-cita yang muluk.
Menjadi wakil rakyat untuk pengabdian yang tulus. Itulah sebabnya, dipilih Partai Amanat Nasional sebagai "kenderaan" politik untuk ditumpangi demi mewujudkan cita-cita politiknya.
Niat dan tekad itu berhasil diwujudkan pasca meraup suara terbanyak dalam Pemilu Legislatif di daerah pemilihan Belu IV. Nini punya niat tulus membuat masyarakat menaruh dukungan dan memberi hak pilih sehingga menghantarnya menuju kursi politik DPRD Kabupaten Belu.
Suatu prestasi yang dicapai, karena perjuangan, dedikasi diri dan investasi sosial orang tua. Sukses, karena kebaikan yang ditabur dan cita-cita pengabdian yang ingin dicapai di masa yang akan datang.
Meski demikian, keberhasilan dipandang sebagai anugerah. Dan tantangan sebagai jembatan meraih kesuksesan. Sukses atau gagal selalu terjadi dalam hidupnya, sehingga dihadapi dengan jiwa besar.
Menurutnya, manusia yang berjiwa besar akan mampu tampil dalam menghadapi segala situasi baik suka dan duka maupun susah dan senang. Berjiwa besar memberi spirit dan semangat melayani masyarakat tanpa memandang perbedaan.
Melayani semua masyarakat seutuhnya dan menyeluruh. Nini, A Great Human Being, sosok yang berjiwa besar, ingin menyapa dan mengadi untuk masyarakat. (R-1/ans).