Tambak Garam di Raijua
Raijua, Pelopor9.com - Sebanyak 11 Petak atau Hektar Tambak Garam di Raijua Kecamatan Raijua Kabupaten Sabu Raijua dalam kondisi rusak berat. Akibatnya tidak bisa berproduksi garam.
“Jumlah seluruh tambak di kecamatan Raijua ini kan ada 30 tambak, namun yang beroperasi hanya 19 tambak sementara 11 tambak nganggur akibat rusak berat,”kata Camat Raijua, Titus Duri kepada Pelopor9.com, di ruang kerjanya, Senin (5/8/2019).
Kerusakan terjadi, kata dia, karena diterjang angin puting beliung beberapa bulan lalu. Yakni di bulan Januari dan bulan Maret.
Lanjutnya, tambak yang beroperasi saat ini, 5 hektar di Lie Jaka dan 14 hektar di Dahi Ae. Di tahun 2019 sudah panen satu kali. Sementara hasil panen belum dihitung.
Titus menjelaskan, berbagai upaya dilakukan pekerja untuk memperbaiki kerusakan. Namun ditemukan kendala pada geomembran yang rusak berat karena tidak bisa ditambal secara manual. Dan menggunakan alat khusus.
“Macam membran yang putus panjang atau terbelah bagi dua, itu harus pakai metik dia semacam setrika pakaian atau mesin penyambung membran yang robek panjang sedangkan alatnya hanya ada di Seba saja, di Raijua tidak ada. Alat tersebut juga digunakan melalui tenaga listrik atau genset untuk kasih panas alatnya baru setrika,”ujarnya.
Dikatakannya lagi, hasil produksi tambak garam di Raijua pada tahun 2019 ditargetkan bisa panen 10 ton.
Sedangkan karyawan yang bekerja dibagi dalam kelompok, satu tambak atau hektar ditangani 8 orang karyawan. Dua orang mekanik, dua orang koordinator, dan dua orang tenaga teknis bagian ukur suhu air laut.
Salah satu koordinator Tambak, Joni Lay mengaku timnya telah berupaya untuk memperbaiki geomembaran agar bisa berproduksi. Dia berharap ada alokasi dana khusus dari pemerintah. (R-1/jom).