Marak Bom Ikan di Perairan Laut Raijua, Pendeta Setiawan Angkat Bicara

Pdt. Setiawan Pattipeilohy, Foto: Is

Pelopor9.com -  Ketua Majelis Jemaat GMIT Raijua Dhida-Klasis Sabu Barat Raijua Pdt. Setiawan Pattipeilohy, angkat bicara terkait maraknya pengeboman ikan di perairan Laut Raijua oleh kapal-kapal ikan selama 2 minggu terakhir ini.

 

Kejadian ini disampaikannya melalui akun Facebook miliknya sendiri yakni Setiawan Pattipeilohy pada sabtu, (20/3/21) malam.

 

Dalam postingannya menyampaikan, suara hati dari msyarakat atau Jemaat Raijua kepada pihak-pihak yang berwenang dalam bidang kelautan, bahwa telah terjadi pengeboman ikan di Pulau Raijua.

 

“Dengan ini menyampaikan Suara hati Masyarakat/Jemaat Raijua Kepada Pihak-Pihak yang Berwenang dalam Bidang Kelautan dan pulau Terluar Indonesia. Telah terjadi pengeboman ikan disepanjang laut Pulau Raijua Sabu selama Dua minggu Terakhir ini” tulis Pendeta GMIT ini.

 

Dijelaskannya, dengan adanya pengeboman ini maka akan mengakibatkan keeresahan tersendiri bagi warga Kecamatan Raijua. Dimana ikan dan terumbu karang akan rusak.

 

“Ini mengakibatkan keresahan karena populasi Ikan dan terumbu karang serta tanaman rumput laut yang RUSAK”tulisnya lagi.

 

Menurutnya, kejadian tersebut sudah dilaporkan kepada ihak kemana (Anggota Pos Polisi) di Kecamatan Raijua, karena keterbatasan sarana membuat mereka tidak bisa bertindak secara maksimal.

 

Ditambahkannya, Aparat telah turun ke TKP dan melihat langsung kapal tersebut namun tidak dapat berbuat banyak karna keterbatasan sarana dan prasarana.

 

“keadaan ini sudah dilaporkan dan disikapi oleh keamanan, dalam hal ini pihak kepolisian Raijua, namun karena keterbatasan dalam sarana maka tidak ada tindakan yang dapat dilakukan dengan maksimal”tulisnya lagi.

 

Diakhir tulisnnya menyebutkan bahwa, saat dirinya membuat postingan. Sudah terjadi 4-8 kali pengeboman di wilayah perairan Raijua sekitaran pantai Halla dan pantai Ma'ne.

 

“Sebagi pendatang di pulau ini rasa mencintai Raijua dan Lautnya membuat tidak nyaman karna hanya bisa mendengar dan melihat laut Raijua dihancurkan”ucapnya.

 

Sementara Tenaga Lapangan Satker TNP Laut Sawu, Rowi Kaka Mone yang dikonfirmasi secara terpisah terkait hal ini, mengaku telah diteruskan kepada BKKPN Kupang dan telah diteruskan ke PSDKP yang bertanggungjawab dalam bidang pengawasan.

 

“Informasi pengeboman yang terjadi di kecamatan raijua baik bbrp minggu lalu maupun bulan2 sebelumnya telah kami teruskan ke bkkpn kupang dan telah diteruskan ke psdkp yang bertanggung jawab dalam bidanh pengawasan.” Tulisnya melalui Wa Pribadinya

 

Dirinya juga mengaku telah menyampikan informasi terssebut kepada pihak Kemanan, baik TNI AL dan jug Kepolisian.

 

“Kami juga selalu menyampaikan informasi terkait hal tsb dg pihak posal dan kepolisian. Namun armada yg tidak kita miliki dan bbm utk operasional menjadi kendala di lapangan” tulisnya

 

Dia berharap Kami berharap laporan pdt Iwan sebagai suara masyarakat di medsos dapat ditindaklanjuti oleh instansi terkait ditingkat provinsi maupun pusat.

 

Untuk diketahui, Postingan ini sudah dibagikan sebanyak 111 kali, komentar sebanyak 117 dan dikomentar sebanyak 59 komentar. (R-2)