Simon Nahak, A Great Human Being

Simon Nahak

Malaka, Pelopor9.com - Masa lalu itu tapak langkah. Pengalaman itu latihan jiwa dan olah batin dan masa depan adalah kompas penunjuk arah meraih cita dan harapan. Semua itu hanya bisa dijalani dengan rendah hati yang sungguh dan kelapangan jiwa. Dr. Simon Nahak, SH, MH, pribadi yang berjiwa besar, A Great Human Being.

 

Simon yang punya nama kecil Ulu Manek, buah kasih sayang Marselinus Taek, ayahnya dan Bernadeta Hoar, ibunya. Dari sembilan bersaudara, Simon dikenal sebagai putera sulung tulus mencintai dan melayani saudara-saudari. Maklum saja, Simon punya latar belakang kehidupan keluarga petani tulen. Ayahnya, "papalele" tembakau dari pasar ke pasar. Ibunya, penenun yang rajin dan hasil tenunannya pula mendukung nafkah keluarga.

 

Tidak semua orang tahu suka-duka perjuangannya hingga menjadi Bupati Malaka saat ini. Ia pernah putus sekolah ketika mengenyam pendidikan tingkat SMA dan sempat pulang. Di kampung Weulun, pria kelahiran 13 Juni 1964 itu akrab bergaul dengan teman sebayanya. Dia dikenal sosok "nakal" yang suka bertarung, melawan hal-hal yang tidak baik. Juga jujur dalam kata, sikap dan tindakan. Sehingga, teman sebayanya cukup segan di hadapannya.

 

Kisah hidupnya dibilang penuh pengalaman kepahitan. Tidak semua orang bisa bertarung melawan seluk-beluk hidup rantau di Kota Denpasar-Bali. Memang susah belajar untuk meraih gelar sarjana, apalagi program pasca sarjana dan doktoral. Simon mampu menaklukan kerasnya hidup hingga puncak prestasi purna belajar seorang doktor di Universitas Brawijaya Malang setelah menamatkan pendidikan sarjana dan pasca sarjana di Univeritas Warmadewa Denpasar Bali.

 

Siapa yang tahu, kalau di Bali, Simon belajar sambil bekerja untuk mengumpulkan uang guna membiayai sekolahnya ketika orang tuanya memasuki umur senja. Simon tidak goyah dan menyerah kepada situasi hidup. Tangguh berjuang, ikhlas menolong dan setia dalam pekerjaan. Semua itu menghantar Simon untuk menyabet sejumlah prestasi di tingkat lokal, regional dan nasional bahkan mancanegara. Memang segudang prestasi sudah dicapai dan nama Simon dikenal dan mengharum tatkala menjadi Bupati Malaka saat ini.

 

Simon Nahak Bersama Keluarga

Secuil kisah menjadi Bupati Malaka kembali diretas. Kisah suka dan duka mengemuka ketika dukungan sang isterinya, drg. Maria Martina Nahak, M. BioMed luar biasa dalam setiap titian karier hidupnya. "Di balik pribadi yang hebat, ada perempuan yang hebat," akui Simon dan mengapresiasi sang istri dalam sambutannya saat syukuran pasca pelantikan sebagai Bupati Malaka, belum lama ini. Isteri dan tiga buah kasih sayangnya sangat mencintai sang ayah dan merestui untuk maju dalam pentas politik.

 

Begini kisah lanjutnya. Di Tahun 2013 silam, dalam sebuah perjumpaan keluarga di rumah menantunya yang beralamat di Desa Umakatahan Kecamatan Malaka Tengah sempat membuka niat untuk terlibat dalam politik. Namun, niat itu belum disampaikan dengan terus terang karena ingin mengincar prestasi sebagai seorang guru besar. Simon ingin menjadi seorang profesor asal Malaka, meski cita-cita tidak digapai karena kepercayaan masyarakat Malaka untuk menjadi bupati. Simon tak melupakan pengalaman awal ketika hendak terjun ke dunia politik.

 

Dalam setiap perjumpaan keluarga dan kampanye jelang Pilkada, Doktor Hukum itu tidak melupakan dukungan keluarga, sahabat kenalan, peran media, restu leluhur, alam dan Tuhan. Ia terus mengapresiasi berbagai pihak yang mendorong untuk maju dalam tarung Pilkada. "Bapak Ludo (red, Taolin Ludovikus, BA, almarhum) cukup memotivasi saya untuk maju," kata Simon di saat musim panas Pilkada Malaka.

 

Simon, A great human being. Sosok berjiwa besar yang memampukan dirinya untuk berjuang melawan kerasnya hidup dan memacunya terus  melewati kerikil-kerikil tajam yang terkadang menghempas untuk mendaki ke puncak perjuangan hidup. Baginya, masa lalu adalah tapak langkah dalam menjalani pengalaman suka-duka untuk meraih kesuksesan. Darinya, diperoleh nilai hidup yang bermakna, pengalaman itu guru terbaik kehidupan. (*mans nahak)