Pansus LKPJ DPRD Sabu Raijua Uji Petik Pembangunan Taman Doa Skyber

Ketua Pansus LKPJ 2020, Lasarus Riwu Rohi (kedua dari kanan) foto bersama anggota Pansus dan Kadis Pariwisata Welem Lukas Rohi (kedua dari kiri) foto bersama didepan Gapura Taman Doa Skyber, saat uji Petik, Jumat (18/6/21)

Menia, Pelopor9.com – Setelah melakukan pembaahsan bersama Organisasi Perangkat Daerah. Panitia Khusus (Pansus) Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Bupati Sabu Raijua tahun 2020, melakukan uji petik lapangan.

 

Pantauan media ini, Jumat (18/6/21), Pansus melakukan uji Petik proyek Pembangunan Gedung Utama serta Pengadaan dan Pemasangan Patung Tuhan Yesus di Taman. Pembangunan Pagar dan Gapuradi lokasi objek Wisata Taman Doa Skyber.

 

Uji Petik ini dipimpin langsung oleh Ketua Pansus LKPj, Lasarus Riwu Rohi dan didampingi oleh Anggota Pansus, Donserses nara Lulu, Amos Kitu Radja, Pana Raga Lawa dan Anindha Maharani Alboneh serta  Sekretaris DPRD, Salmon D. Pelokilla bersama staf Sekretariat DPRD.

 

Masih terdapat beberapa item pekerjaan, yang belum selesai dikerjakan. Baik itu pekerjaan gedung utama serta item pekerjaan lainnnya, dengan alasan material seperti semen dan patung kecil masih didrop dari Kupag ke Sabu Raijua dalam minggu depan.

 

Ada juga pekerjaan, seperti plafon dan beberapa kaca yang rusak akibat badai Seroja beberapa waktulalu, yang harus dipasang kembali. Serta bagian taman, yang sementara dipasang batu alam oleh para pekerja.

 

Ketua Pansus LKPj, Lasarus Riwu Rohi mengatakan bahwa Pembangunan Taman Doa Skyber telah menjadi sorotan publik Sabu Raijua. Karena itu, DPRD mempunyai tanggungjawab melakukan ui petik terhadap progress pekerjaan yang sementara dikerjakan saat ini.

 

“Ini sudah menjadi sorotan publik Sabu Raijua dan kita lakukan uji petik dilapangan. Kita minta agar pekerjaan ini segera diselesaikan, sehingga masyarakat Sabu Raijua bisa menumkati manfaatnya”ujar Anggota Fraksi PDIP ini.

 

Diakuinya, bahwa dalam pekerjaan tersebut ada banyak kendala yang dihadapi oleh kontraktor pelaksanaan, tetapi diminta supaya hal tersebut, jangan dijadikan asalan keterlamabatan dalam menyeksaikan pekerjaan.

 

“kemarin memang ada masalah Covid sehingga pekerjaan lambat, material yang tidak hanya ada di Sabu Raijua jadi butuh waktu untuk bisa sampai di Sabu Raijua. Dan ini adalah addendum ketiga, progress pekerjaan sudah 90 persen” ujarnya lagi.

 

Ditegasknnya, uji petik lapangan yang dilakukan Pansus saat ini, melakukan sinkorinasi antara apa yang disampaikan oleh pemerintah dalam laopran LKPj dan di lapangan. DPRD bisa mengetahui secara dekat apa yang sudah dilakukan dan kendala yang dihadapi oleh pelaksana.

 

“selain uji petik, kita juga memberikan semangat kepada para pekerja, agar mereka bisa menyelesaikan tepat waktu. Terimaksih kepada semua, baik Kontraktor dan Dinas pariwisata karena pekerjaan berjalan dengan baik dan hasilnya bagus”pujinya.

 

Diungkapkannya lagi, Pekerjaan sudah sangat bagus tetapi belum tentu benar, karena itu diharapkan kepada kontraktor pelkasnan, pengawas untuk bekerja sesuai dengan RAB. Sehingga tidak ada masalah hukum kedepannya.

 

“Saya bilang pekerjaan ini, bagus tetapi belum tentu benar. Jadi kita harap kerja sesuai RAB yang ada supaya jangan timbul masalah hukum dikemudian hari”tegasnya.

 

Sementara Anggota Pansus, Donserses Nara Lulu dmeminta agar kontraktor bisa memperhatiak pekerjaan dengan sebaik-baiknya, tidak terkesan asala jadi. Karena taman Doa tersebut menjadi kebanggan orang Sabu Raijua.

 

“Saya minta, kontraktor pelaksanan mengerjakan secara benar, kita tidak ingin ada pekerjaan yang asal jadi, lalu belum sampai setahun sudah rusak. Taman Doa ini menjadi kebanggan masyarakat Sabu Raijua”tegasnya.

 

Lain lagi dengan Anggota Pansus Pana Raga Lawa, dirinya ragu pekerjaan tersebut, bisa diselesaikan pada bulan Agustus, karena menurutnya masih banyak item pekerjaan yang belum dikerjakan. Apalagi dengan asalan material yang harus didatangkan dari luar Sabu Raijua.

 

“Saya ragu, kalau bulan Agustus tahun ini bisa selesai, masih ada pekerjaan yang menurut saya membutuhkan waktu lama. Apalagi material masih harus didatangkan dari luar Sabu Raijua”kata dia.

 

Sementara Konsultan Pengawas, Beny Nahak, mengaku pekerjaan sudah mencapai 90 persen dan saat ini hnaya tinggal finisihing. Ditargetkan pada bulan Agustus, semua pekerjaan sudah terselesaikan

 

“Minggu depan semen dan bberapa material lainnya sudah turun dari Kupang dan kita akan langsung kerja, tidak butuh waktu terlalu lama lagi, sekarang tinggal finisihing”terangnya.

 

Pada kaesemepatan tersebut juga, Kepala Dinas Pariwisata Sabu Raijua, Welem Lukas Rohi menyampaikan hal yang sama, progress pekerjaan sudah mencapai 90 persen dan saat ini hanya tinggal finishing, sehingga pada bulan Agustus sudah selesai dikerjakan.

 

“Pekerjaan sudah 90 persen, tinggal finishing saja. Bulan Agustus depan, kita sudah manfaatkan oleh semua kalangan”katanya.

 

Untuk diketahui, Pembangunan Gedung Utama serta pengadaan dan pemasangan patung Tuhan Yesus dimulai pada tahun 2018 dan lakukan secara bertahap atau multi Year dengan Kontraktor pelaksana PT. Kharisma Mega Tama dengan nilai Rp. 29.245.500.0000

 

Sementara Pembangunan Pagar dan Gapura di Lokasi Objek Wisata Taman Doa Skyber dengan Kontraktor Pelaksana CV. Alinace Jaya senilai Rp.550.0000.000. (R-2)