Anggota Fraksi PDIP, DPRD Sabu Raijua, Lazarus Riwu Rohi
Mania, Pelopor9.com – Anggota Fraksi PDIP, DPRD Sabu Raijua, Lazarus Riwu Rohi, mendesak Pemerintah Sabu Raiju untuk menata kembali penyaluran BBM penugasan di sabu Raijua, mulai dari hulu hingga hilir sesuai indang-undang atau regulasi tentang Minyak dan Gas (Migas).
Sehingga, tidak menimbulkan persoalan sosial. Apalagi di masssa pendemi Covid-19 seperti saat ini. Selain itu, diharapkan untuk menertibkan semua pengecer nakal, jika terdapat kecurangan dalam penyalutan BBm penugasan. Juga menertibkan, apabila ada masyarakat melakukan atrian berkali-kali di SPBU untuk ditimbun.
Hal ini, disampaikan melalui postingan Facacebook di akun pibabadinya “Lazarus Riwu Rohi R” pada, Jumat (13/8/8/21) dan telah mendapatkan 53 kali komentar dan 105 like.
“Sebenarnya, kalau mau di tata dengan hati. Penyaluran BBM penugasan ini, tidak akan menimbulkan persoalan dan meresahkan masyarakat seperti sekarang ini. Karena quota BBM untuk Sabu Raijuasudah dihitung sesuai jumlah kebutuhan”tulisnya.
Dalam postingan tersebut, dirinya menghrapkan PJ Bupati Sabu Raijua , Kepala bagian Ekonomi serta Disperindagkop, untuk mentata penyalura BBM ini. Karena melihat fenomena Kelangkaan, serta pengeluhan antrian BBM di Sabu Raijua yang sangat meresahkan duania maya.
Sebaga Wakil rakyat di DPRD Sabu Raijua saat ini, mengharapkan agar Pj. Bupati, Kepala Bagian Ekonomi dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Perindustrian dan Perdagangan untuk menata secara baik tentang tata kelola penggunaan BBM di Sabu Raijua.
“Selamat Pagi bapak PJ Bupati Sabu Raijua , Kepala Bagian Ekonomi, Disperindagkop, melihat fenomena kelangkaan serta pengeluhan antrian BBM di Sabu Raijua yang begitu meresahkan Dunia maya. Pada kesempatan ini , sebagai Wakil Rakyat saya menyampaikan serta mengharapkan Penataan Penyaluran BBM penugasan atau Bersubsidi dari Hulu ke hilir di atur sesuai Regulasi UU migas” tulisnya.
Sementara salah seorang Tokoh Pemuda Sabu Raijua, Kornelius Ully yang ikut memberi komentar pada postingan tersebut, bahwa pelaanggaran tentang kelanggakaan BBM di Sabu Raijua, seakan terus dipeelihara. Sehingga tidak ada tindakan yang lebih serius bagi pelaku yang menjadi factor penyebab masalah tersebut.
“Pelanggaran demi pelangaran, terus dipelihara dan tidak ada upaya maupaun tindakan yang tegas, terhadap para pelaku yang menjadi faktor utama, menyebabkan kondisi seperti ini subur dan berulang”tulisnya.
Pembiaran demi pembiaran terhadap para pelaku, menyebabkan rakyat susah, sehingga disinilah semestinya peran nyata pemerintah dan aparat penegak hukum dibutuhkan. Dalam hal melakukan pencegahan dan penindakan.
Menurutnya, rakyat kecil dipaksa untuk pasrah menerima keadaan, karena sikap apatis dari pemerintah dan penegak hokum. Akhirnya tidak sedikit orang, yang berspekulasi bahwa kondisi seperti ini terjadi karena ada keterlibatan pejabat dan para petinggi di Daerah ini.
“Sehingga sekencang apapun rakyat berteriak, jika mereka mendiamkannya maka rakyat dengan sendirinya akan diam. Mungkinkah untuk kondisi ini rakyat harus turun ke jalan, dalam kondisi pandemi seperti saat ini?” tulisnya.
Dirinya juga, mempertanyakan keberadaan Ormas-ormas yang ada di Sabu Raijua, seakan tidak pernah tau atau malas tahu dengan kondisi Sabu Raijua yang semakin terpuruk. Ada apa dengan ormas-ormas-ormas yang ada di Sabu Raijua.
“Ormas-ormas yang katanya ada di Sabu Raijua juga hilang jejak, apakah ini pertanda bahwa mereka juga merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kondisi ini?. Segudang pertanyaan dan spekulasi akan muncul secara liar dalam ruang imajinasi masyarakat, tetapi tak ada satupun jawaban yang dapat menenangkan hati rakyat kecuali diam dan pasrah.” Tulisnya lagi
Doakhir dari komentarnya, dia berharap agar kejadian kebakaran APMS di masa yang lalu tida terjadi lagi.
“Semoga saja tidak lagi terjadi kebakaran seperti yang pernah terjadi. Sabu ku sayang, Sabu ku malang”tulisnya. (R-2)