Masa Jeriko yang Bakar Atribut Demokrat, Kader Senior Lebih dari Ketum AHY

Yonathan Gah (kedua kiri) Berjabatan tangan dengan Sekjen Demokrat Era SBY, Foto: Is

Kupang, Pelopor9.com - Massa aksi yang menamai diri sebagai kader dan simpatisan Partai Demokrat NTT untuk Jefirstson Riwu Kore atau Jeriko menyebutkan bahwa pernyataan sejumlah elite DPP Partai Demokrat yang menuding mereka bukan bagian dari Partai Demokrat sangat tidak berdasar.

 

Penegasan itu disampaikan salah satu massa aksi yang juga Ketua BPOKK DPC Partai Demokrat Kota Kupang, Ferdinan Pello. Dalam rilis yang diterima redaksi, Ferdinan mengaku dilantik Sekjen Demokrat Hinca Panjaitan sejak tahun 2017 sebagai Ketua BPOKK sejak era kepemimpinan Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

 

Sementara Sekretaris Simpatisan Partai Demokrat NTT untuk Jeriko, Yonathan Gah menentang pernyataan Kepala Bakomstra DPP Partai Demokrat Herzaki Mahendra Putra seperti dilansir sejumlah media, yang menyebut masa aksi sebagai kader partai lain. Dirinya mengaku pengurus DPD Partai Demokrat NTT sejak tahun 2016, bahkan lebih dahulu menjadi kader Demokrat dari Herzaki.

 

Disebutkan bahwa Herzaki tidak tahu apa-apa tentang kepengurusan Partai di daerah karena baru masuk pengurus pusat pada kepemimpinan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (ketum AHY). Dirinya menyebutkan bahwa Herzaki  baru aktif berpengurus di Demokrat pada tahun 2020, sementara dirinya merupakan pengurus daerah sejak tahun 2016, dua tahun terakhir dirinya mengaku pada kegiatan HUT Partai, kepanitiaan Musda dan pencitraan media.

 

"Saya pengurus sejak tahun 2016, emang betul setelah itu saya mundur untuk ikut caleg bersama partai lain, setelah itu pada tahun 2019 saya gabung lagi, bahkan terlibat dalam berbagai kegiatan partai dan kegiatan itu dibuat oleh Bang Zaki sendiri dari Bakomstra, kami sama-sama mengawal media dan medsosnya Partai Demokrat," ujar sosok yang akrab disapa Naga itu.

 

Dirinya meminta agar Herzaki mencerna dengan baik jejak kader, jika beda kepentingan dan persepsi tapi jangan berujung fitnah, karena seyogyanya kami pernah bersama mengawal media dan medsos ketika Bakomstra dan DPD berpadu mengadakan pelatihan.

 

"Herzaki jangan seperti kacang lupa kulit, lari sana-sini dan mendompleng ke isu lain, kalau sudah tersudutkan jangan melebar ke mana-mana kawan," ujar Naga lagi dalam rilis yang diterima redkasi.

 

"Ini contoh sangat buruk orang-orang yang urus Demokrat di DPP hari ini, apa lagi ini pernyataan dari seorang jubir yang baru kemarin sore urus Demokrat, ini sangat naif karena meremehkan perjuangan dan mengabaikan lelahnya keringat kader di daerah urus Demokrat," pungkasnya.

 

Sebelumnya diberitakan, puluhan orang menamakan diri Simpatisan Demokrat Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk Jefirstson Riwu Kore atau Jeriko menggelar demontrasi di kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Demokrat Nusa Tenggara Timur, Selasa (04/01/22) di jalan Urip Sumoharjo, kecamatan Kota Lama Kota Kupang.

 

Masa aksi mengeluarkan atribut Partai Demokrat dan membakar, seperti umbul – umbul partai Demokrat, papan sekretariat serta baju kaos bergambar Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

 

 

Salah satu orator, Yonathan Gah mengatakan bahwa Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat telah menghianati suara mayoritas. Di mana saat pemilihan ketua DPD Demokrat NTT, Jeriko memperoleh 12 suara. Sementara lawan memperoleh 11 suara.  (R-1)